Kapolres Tegal : Mau Posting di Sosmed Baca Dulu, Jarimu Harimaumu
Humas Polres Tegal menggelar "Dialog Interaktif Perspektif Hukum Dan Etika Dalam Komunikasi Melalui Sosial Media"
Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Humas Polres Tegal menggelar "Dialog Interaktif Perspektif Hukum Dan Etika Dalam Komunikasi Melalui Sosial Media" pada Jumat (15/2/2019) malam kemarin.
Acara yang berlangsung di Uncle Café And Resto, Ujungresi, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal itu tampak ramai dengan hadirnya berbagai komunitas kepemudaan, termasuk para youteber, insen wartawan di Kabupaten Tegal.
Dalam dialog tersebut, Kapolres Tegal AKBP Dwi Agus Prianto yang turut menjadi narasumber mengajak penggiat media sosial agar ikut mendukung dalam memberantas Hoax serta Hate Speech di media sosial.
Sebab, tambah Dwi, hoax dan hate speech akan mengancam para pengguna media sosial berurusan dengan jeratan hukum pidana.
"Ini harus benar-benar dipahami, utamanya untuk kaum milenial. Kami di sini punya tim patroli siber. Segala bentuk informasi harus dibaca terlebih dahulu, jangan hanya baca judul, kemudian langsung share," kata Kapolres, Jumat (15/2/2019).
Dia menambahkan bahwa pada dialog ini, pihaknya ingin mengingatkan agar kaum milenial mulai menjaga segala macam postingan di sosial media, apapun platformnya (FB, Twitter, IG, dll).
Dia juga berpesan untuk semua peserta dialog bisa selalu membudayakan membaca terlebih dahulu postingan yang hendak dibagikan.
"Jika kita buat status, postingan, atau cuitan. Mohon dibaca lagi, apa akan menyinggung salah satu pihak atau tidak? Tolong dibaca dulu. Karena apabila menyudutkan bisa diperkarakan itu. Jadi, jari mu, harimau mu," Dwi memperingati.
Sementara, narasumber lainnya, Kasatreskrim Polres Tegal AKP Bambang Purnomo menuturkan, selama tahun 2018 lalu, pihaknya sudah menyiduk beberapa orang yang terlibat hoax dan hate speech.
"Akhir tahun 2018 kemarin saja, kami menyiduk salah satu pengguna akun FB yang menebar kebencian. Parahnya, tersangka yang kami ciduk masih muda. Maka dari itu, tolong jaga jari kalian," papar AKP Bambang.
Pembicara lainnya, Praktisi Sosial Media asal Yogyakarta, Sirajudin Hasbi menyebut bahwa dampak dari derasnya informasi digital baik dari media online dan sosial media saat ini sangat masif.
Bahkan, dikatakan Hasbi, dampaknya bisa meruntuhkan reputasi seseorang dalam sekejap, hitungan jam.
"Terakhir ini ramai pernyataan dari Ceo Bukalapak.com. Karena statementnya dianggap blunder, indeks penilaian di Playstore pun akhirnya turun sangat drastis. Laba keuntungan jual beli onlinenya pun secara singkat turun signifikan. Maka dari itu, hati-hati lah dalam menjaga jari kalian sekarang ini," cetus Hasbi. (TRIBUN JATENG/GUM)
