Sabu yang Disembunyikan Pakde di Duburnya Dimusnahkan BNNP Jateng
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah memusnahkan barang bukti sabu seberat 900 gram.
Penulis: Jamal A. Nashr | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah memusnahkan barang bukti sabu seberat 900 gram.
Sabu tersebut merupakan hasil sitaan pengungkapan penyelundupan sabu jaringan Batam-Semarang di Bandara Jenderal Ahmad Yani, Kamis (25/4/2019) lalu.
Pemusnahan dilakukan menggunakan mesin incinerator milik BNNP Jateng.
Hal itu dilakukan setelah ada keputusan dari Kejaksaan Negeri Semarang dan Kejaksaan Negeri Batam dengan menyisihkan sebagian barang bukti untuk uji laboratorium dan pembuktian di persidangan.
Dalam pemusnahan itu juga turut dihadirkan kedua tersangka pembawa barang haram tersebut.
Keduanya bernama Hadi Haryono alias Pakde (52), warga asal Sei Binti, Batu Aji, Kota Batam, Kepulauan Riau diamankan di Bandara Ahmad Yani Semarang dan Dedi Ariyanto Tomangggolehe alias Dedi Nahumury alias Dedi Ambon (36) diamankan di rumahnya di Perumahan Marina Garden, Kota Batam, Kepulauan Riau.
Mereka menyelundupkan dengan menyembunyikan di dalam dubur.
Namun usaha tersebut gagal karena petugas berhasil meringkus mereka.
"Mereka termasuk dalam jaringan Malaysia-Batam-Semarang.
Sabu yang mereka simpan itu diambil dari Malaysia dan akan diedarkan di Jateng.
Total barang bukti yang disita dari kedua tersangka adalah 900 gram," sebut Kepala BNNP Jateng Brigjen Benny Gunawan, Rabu (29/5/2019).
Ia menyebut, modus yang mereka gunakan dengan menyembunyikan sabu di dubur tergolong baru di Jawa Tengah.
Meski di wilayah lain telah lama dipraktikkan.
"Dalam pengungkapan kasus ini kita bekerja sama dengan BNNP Kepulauan Riau, dibantu dengan Angkasa Pura," katanya.
Akibat ulahnya, kedua tersangka dijerat Pasal 114 ayat (2) subsider Pasal 112 ayat (2) jo Pasal 132 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika.
Ancaman hukumannya minimal 5 tahun penjara dan maksimal hukuman pidana mati.
Hadir dalam pemusnahan tersebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Menurutnya, pengungkapan yang dilakukan oleh BNNP Jateng merupakan hasil sinergitas dari semua stakeholder.
"Jumlah ini cukup luar biasa dan ke depan harus lebih serius lagi untuk bersama memberantas narkotika," ucap Ganjar. (Jam)