Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tak Ada Raut Sedih dan Penyesalan, Ini Hasil Tes Kejiwaan Ida, Wanita yang Tega Bunuh Anak Kandung

Alasannya cuma bilang khilaf. Terkesan tidak ada perasaan sedih atau merasa bersalah, raut wajahnya itu

Penulis: Daniel Ari Purnomo | Editor: muslimah
Tribunjateng.com/Daniel Ari Purnomo
Polisi memeriksa kejiwaan Ida (30) di Mapolres Boyolali, Jumat (19/7/2019). 

TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI - Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Boyolali memastikan Siti Wakidah alias Ida (30) tidak mengidap gangguan kejiwaan.

Kasubag Humas Polres Boyolali, AKP Eddy Lillah berujar pelaku secara sadar telah menganiaya F (6), anak kandung.

"Alasannya cuma bilang khilaf. Terkesan tidak ada perasaan sedih atau merasa bersalah, raut wajahnya itu.

Jadi waktu itu F merengek-rengek badannya meriang. Ida yang kesal langsung menganiaya F," ujarnya di Mapolres Boyolali, Jumat (19/7/2019).

Edy mengungkap latar belakang pendidikan Ida tidak tamat SD.

Dia putus sekolah saat kelas 5 di sebuah Madrasah wilayah Suruh, Kabupaten Semarang.

Ida pernah bekerja sebagai pemandu lagu (PL) di wilayah Suruh.

Sempat menikah dengan suami pertama dan dikaruniai dua orang anak.

Mereka bercerai pada tahun 2014.

Tidak lama setelahnya atau pada tahun 2015, mantan suami Ida meninggal.

"Anak yang pertama dirawat di Salatiga, kalau yang nomor dua atau F, dirawat Ida sendiri. Ida menikah siri sama pria berinisial IS (37), orang Ampel, punya dua anak yang kini berusia 3 tahun dan 13 bulan," jelas Edy.

Berdasar keterangan Ida, aktivitas F sehari-hari harus menjaga dua adik tirinya.

Ida melarang F bermain di luar rumah.

Keseharian Ida kini juga sebagai ibu rumah tangga, sedangkan IS buruh serabutan.

F meninggal setelah dianiaya Ida pada Kamis (11/7/2019) pekan lalu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved