Hati-Hati, Minum Paracetamol Berlebih dapat Sebabkan Penyakit Hepatitis
Konsumsi obat Paracetamol secara berlebih dapat menyebabkan penyakit Hepatitis
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Konsumsi obat Paracetamol secara berlebih dapat menyebabkan penyakit Hepatitis atau disebut dengan hepatitis toksik karena obat.
Disampaikan Dr. dr Hery Djagat Purnomo SpPD SGEH, Kepala Divisi Gastroentero Hepatologi Ilmu Penyakit Dalam RSUP dr Kariadi Semarang sekaligus Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia Wilayah Jawa Tengah, konsumsi Paracetamol secara berlebih bisa menyebabkan toksin pada hati.
Sehingga, semakin banyak dosis yang diberikan bisa berakibat fatal hingga berujung kematian.
"Paling banyak ditemukan di Barat. Kalau orang dulu bunuh diri minum obat Paracetamol. Paracetamol bisa menyebabkan toxin pada hati kalau minumnya sekaligus," kata dr Hery di sela-sela acara on air bertema "Hepatitis" bersama Dinkes Jateng di Radio Prambors, Rabu (24/7/2019).
• Sebelum Jadi Korban Truk Tabrak Puskesmas Mojosongo, Icha Mestinya Ujian Skripsi Hari Ini
• Video Detik-detik CCTV, Kecelakaan Mobil Kadispora Kota Semarang : Sopir Diduga Alami Microsleep
• Lumajang Berdarah, Iptu Jamaari Bunuh 10 Musuh Pakai Parang, Akhirnya Gugur Ditembak
• Video Detik-detik Land Rover Nyemplung ke Lubang Galian Underpass Kentungan Jogja yang Ambrol
Di samping Paracetamol, lanjutnya, mengonsumsi obat-obatan dengan dosis berlebih dalam jangka panjang juga dapat memicu penyakit ini.
Seperti obat untuk membasmi bakteri penyakit tuberculosis (TB), menurutnya, konsumsi jangka panjang dapat memicu penyakit ini.
"Membasmi penyakit TBC akan jangka lama, minum obat 6 bulan. Ini bisa menyebabkan hepatitis. Disebut hepatitis toksik karena obat," ujarnya.
Sehingga, lanjutnya, untuk konsumsi obat jangka panjang ini perlu terus dilakukan monitoring.
Hal itu agar dalam membunuh bakteri tuberculosis tidak sampai menimbulkan masalah baru, yakni pada hati.
"Misalnya 1 minggu sampai 2 minggu dulu, kalau ada tanda-tanda periksakan ke dokter agar di-stop. Intinya adalah menggunakan obat secara bijaksana," tukasnya.
Yang lebih penting lagi diketahui oleh masyarakat adalah penyebab hepatitis karena virus hepatitis B dan C, jumlahnya lebih banyak dan menimbulkan masalah kesehatan masyarakat.
Pencegahan dan diagnosis lebih awal adanya virus infeksi hepatitis B merupakan kunci pengendalian penyakit ini.
Masyarakat perlu melakukan tes secara aktif untuk semua penduduk adanya infeksi hepatitis B dan berobat segera ke dokter untuk mendapatkan kesembuhan. (idy)
• Identitas Korban Truk Tabrak Puskesmas Mojosongo Boyolali, Ternyata Bidan dan Anaknya
• Wanita Setengah Telanjang Ditemukan Tak Bernyawa di Pekarangan Warga Kebumen
• Yuliana, Wanita Asal Solo yang Viral karena Iklan Rela Digilir demi Lunasi Utang, Ini Pengakuannya
• UPDATE Wahana Kora-kora Maut di Pekalongan, Operator Ditetapkan Jadi Tersangka