Perampokan Bersenpi di Batam
Kisro Menangis Dihadapan Isti Acai
Kata minta maaf ini tidak ditanggapi keluarga Acai. Bahkan keluarga besar korban meminta supaya polisi menghukum berat pelaku.
Laporan Ucu Rahman wartawan tribunnewsbatam
TRIBUNNEWSBATAM, BATAM- Kisro pelaku perampokan disertai penembakan terhadap Acai bos sembako toko Pang Jaya di SP Plaza hanya bisa menangis dihadapan keluarga korban. Tersangka mengucapkan penyesalannya atas perbuatan ia lakukan kepada Acai. Namun kata minta maaf ini tidak ditanggapi keluarga Acai. Bahkan keluarga besar korban meminta supaya polisi menghukum berat pelaku.
Kabar pertemuan pelaku dengan keluarga korban ini diakui Atong adik ipar Acai. Atong mengaku Kisro sempat menangis ketika berjumpa dengan perwakilan keluarga. Meski ditanggapi dingin, justru permintaan maaf ini membuat emosi keluarga Acai. Pasalnya mereka tetap tidak menerima apa yang sudah dilakukan Kisro kepada korban.
"Kami sudah ketemu pelakunya (Kisro) kemarin di Polres. Dia menangis minta maaf, Amoy langsung ngobrol sama pelakunya. Amoy juga ikut menangis. Kami diberi kesempatan sebentar ketemu pelakunya. Tapi yang POM kami belum ketemu. Kami semua emosi melihat wajah pelakunya," ujar Atong kepada Tribunnnewsbatam, Selasa (7/9/2010).
Pertemuan Kisro dan perwakilan keluarga korban ini akhirnya terwujud. Keluarga korban yang sebelumnya penasaran siapa pelaku pembunuhan Acai dan bagaimana wajahnya akhirnya terkabul. Polisi sengaja memanggil keluarga lantaran diduga keluarga korban banyak mengetahui aksi kejadian ini.
Surinah atau biasa dipanggil Amoy mengakui sempat tersulut emosi ketika pertama melihat wajah Kisro pelaku penembakan terhadap Acai abangnya. Saking geramnya wanita ini sempat mengeluarkan kata-kata bernada emosional kepada pelaku. Beruntung polisi bisa meredam amarah keluarga korban ini.
"Saya sempat marahin pelaku itu. Disitukan banyak polisi jadi mereka melarang saya emosi. Pelakunya hanya diam kami marahi-marahi. Kami geram melihat wajah pelakunya. Kami bertemu di Polres," ujar Surinah.
Emosi Surinah memang terlihat dari awal sebelum pertemuan itu. Surinah yang waktu itu dikabari oleh Tribun bahwa pelaku sudah ditangkap langsung tersulut emosi. Wanita ini bahkan meminta supaya pelaku benar-benar dihukum seberat mungkin. Apa yang sudah dilakukan Kisro sudah tidak diluar akal manusia normal.
Kerabat korban lainnya mengaku sangat berterima kasih kepada kepolisian yang sudah mengungkap kasus perampokan ini. Pelaku dianggap sudah tidak mempunyai rasa kemanusiaan. Dengan teganya Kisro membunuh Acai dengan cara menembak korban dari jarak sangat dekat. Apapun yang perminta maafan pelaku keluarga korban tetap tidak akan menerima. Mereka tetap menganggap pelaku sudah tidak mempunyai otak lagi.
"Kalau harta bisa kita cari lagi, tapi nyawa itu adalah yang membuat Tuhan. Kalau keluarga Dia bernasib sama dengan kami bagaimana? Kasus perampokan ini sudah direncanakan sebelumnya. Maka wajar bila polisi memberi hukuman setimpal sesuai dengan perbuatan dia. Biarlah polisi tetap menyelidiki kasus ini. Masih ada dalang yang lain yang belum ditangkap," ujar kerabat korban.
Keluarga Acai memberi apresiasi positif kepada Kapolri, Kapolda dan Media yang telah sama-sama membantu sejak perampokan terjadi. Apa yang sudah dilakukan polisi sudah dianggap maksimal.Bukan hanya pada peristiwa penembakan Acai saja yang perlu di cermati, tapi jangan sampai kasus Acai harus menimpa pada korban-korban lainnya."Sungguh pak, kami pihak keluarga besar Acai mengucapkan banyak-banyak terima kasih. Kami minta supaya pelaku dihukum berat," ujarnya.