Sebanyak 12 Anggota DPRD Nikmati Mobil Baru
Fasilitas dan tunjangan serba lengkap ternyata tak membuat para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau puas.
Penulis: ignatius prayogo | Editor: ignatius prayogo
TRIBUNNEWSPEKANBARU.com - Fasilitas dan tunjangan serba lengkap ternyata tak membuat para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau puas. Mereka bahkan "tega" tetap menguasai dua mobil dinas mewah sekaligus. Sebanyak 12 anggota DPRD Riau ternyata saat ini mendapat fasilitas dua mobil dinas yang dibawa pulang ke rumah masing-masing. Entah bagaimana cara mereka mengemudikannya, yang jelas mereka yang mendapat jatah ekstra tersebut merupakan anggota DPRD Riau yang terpilih kembali dalam pemilu legislatif 2009 lalu.
"Memang benar mobil dinas lama masih dipegang mereka. Ada sebanyak 12 orang," kata Sekretaris DPRD Riau, Akmal JS kepada Tribun baru-baru ini.
Akmal enggan menyebut siapa-siapa saja yang mendapatkan 2 mobil dinas tersebut. Namun pihaknya sudah mengingatkan untuk segera dikembalikan agar tidak menjadi masalah baru. Akmal menceritakan, jawaban yang diberikan anggota dewan saat diminta mengembalikan mobnas lama tersebut.
Pemprov Riau "menganugerahkan" mobil dinas jenis Nissan Terano Kingroad kepada setiap anggota DPRD periode 2004-2009 lalu. Dalam pemilu 2009 lalu, dari sebanyak 55 anggota DPRD, 12 orang di antaranya terpilih kembali.
Mereka kini ikut mendapatkan fasilitas mobil baru berupa Nissan X Trail produksi 2010 masing-masing satu unit bersamaan anggota dewan yang baru terpilih. Kini mobil dinas lama Nissan Terrano makin jarang terlihat di kantor DPRD, diduga disimpan di dalam garasi rumah masing-masing.
Akmal menyatakan, pihaknya sudah menyampaikan masalah tersebut kepada Biro Perlengkapan Setdaprov Riau untuk ditindaklanjuti. Soalnya, mobil tersebut diipergunakan lewat sistem pinjam pakai, bukan mobil jabatan. "Seharusnya, mobil yang lama dikembalikan dulu. Baru bisa dapat mobil baru," terang Akmal.
Akmal mengakui sebanyak 12 mobil dinas lama tersebut masuk dalam kendaraan yang diajukan untuk dilelang. Namun, kepastian bisa dilelang bergantung pada pihak Setdaprov. Ia menjelaskan, dari usia kendaraan yang sudah memasuki tahun keenam, mobnas tersebut memang sudah bisa dilelang. "Kami sudah ajukan lelang. Tapi, disetujui atau tidak itu wewenang Setdaprov," katanya.
Pihak Setwan sendiri hingga hingga belum menuntaskan penyelesaian sebanyak 14 mobil dinas yang masih dikuasai oleh mantan anggota DPRD periode 2004-2009. Soalnya, para mantan wakil rakyat ogah mengembalikan kendaraan dinas yang dibeli dengan pajak rakyat tersebut. Belum kasus itu lama itu diselesaikan, kini polemik penguasaan ganda mobnas ada di depan mata.
Mobil dinas ganda yang dimiliki sebanyak 12 anggota DPRD Riau menuai kritik dan sindiran keras kalangan masyarakat sipil. Direktur Oasis Institut Juan Jonggi menuding anggota dewan tidak memberikan teladan kepada masyarakat. Sikap tersebut sebagai bentuk hilangnya rasa malu anggota dewan kepada masyarakat. Juan juga mempertanyakan lelang mobil dinas baru yang dilakukan Setwan, sementara mobil dinas lama masih layak dipergunakan.
Hal ini menunjukkan, kewenangan anggaran (budgeting) yang dimiliki DPRD digunakan untuk kepentingan sendiri, bukan masyarakat luas. "Harusnya sebelum mendapat mobnas baru, mobil yang lama dikembalikan. Itu etikanya. Mobil itu dibeli dengan pajak rakyat. Lagipula prestasi mereka selalu disorot," kata Juan.
Juan meminta, pemprov Riau untuk melakukan penertiban aset-aset yang selama ini dikuasai oleh orang yang tak layak. Termasuk sisa mobnas yang masih dipegang oleh mantan DPRD periode lalu.
"Kami mempertanyakan ketidakberanian pemprov dalam menarik mobnas tersebut. Apakah legislatif dan eksekutif saling menyandera sehingga tidak berani bertindak," kata Juan.