Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tembakau Grade F Diperkirakan Mencapai Rp 250 Ribu

Harga tembakau pada musim panen 2011 ini mencapai puncak tertinggi.

 Laporan Wartawan Tribun Jogya/ M Huda

TRIBUNJATENG.COM TEMANGGUNG,- Harga tembakau pada musim panen 2011 ini mencapai puncak tertinggi. Lonjakan tersebut terjadi hampir di setiap grade tembakau. Untuk total (grade) F yang merupakan grade akhir bagi kebanyakan tembakau harganya diperkirakan tembus hingga Rp 250 ribu perkilogramnya. Walaupun, tidak setiap tanaman tembakau mampu sampai pada grade F, rata-rata sampai pada grade E dengan harga maksimal Rp 200 ribu perkilogramnya. Secara umum, harga standar tahun ini merupakan harga terbaik dari tembaku yang pernah ada sebelumnya.


Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jateng, Wisnubrata mengatakan, harga tersebut merupakan tertinggi, ini dipengaruhi oleh cuaca yang sangat mendukung saat musim tanam lalu sehingga menghasilkan kualitas tembakau Temanggung yang sangat bagus. “Mudah-mudahan saat panen pada grade F nanti cuacanya tetap bagus sehingga mampu mencapai tahapan srintil,” ujarnya, Senin (12/9/2011).


Seorang petani tembakau, Rahman Sutarto (38), asal Dusun Ngadigunung, Desa Tuksari, Kecamatan Kledung mengungkapkan, pada awal bulan September ini, merupakan masa puncak panen tembakau karena sudah mencapai grade E yang merupakan petikan terakhir dari kebanyakan tanaman tembakau.


“Yang grade F masih kami tunggu apakah ada atau tidak. Ini tergantung cuaca, kalau panas terus dengan angin yang kencang, maka grade F tidak bisa muncul. Tapi kalau berawan, tidak ada angin dan malamnya berembun, kemungkinan muncul tinggi,” terang laki-laki yang memiliki lahan seluas 12 hektare ini.


Salah seorang pedagang tembakau di Desa Tlahab, Kecamatan Kledung, Bunar Galung (30) mengatakan, saat ini untuk grade A rata-rata sudah tidak ada, karena sudah mencapai pada grade D. Apabila dapat muncul grade G dan grade H, yang dikenal dengan jenis tembakau srintil, harganya sudah mencapai jutaan rupiah.


”Kalau sudah muncul tembakau grade yang bagus, tembakau impor dari luar Temanggung sudah tidak laku lagi di sini. Kalaupun laku, harganya sangat murah,” terangnya.


Wakil Ketua DPRD Kabupaten Temanggung, Tunggul Purnomo, mengatakan, kehadiran tembakau dari luar daerah tidak bisa ditolak, karena hasil panen tembakau di Temanggung belum mampu memenuhi kebutuhan pabrik rokok. Ia meminta kepada pedagang untuk selalu menjaga kemurnian tembakau Temanggung yang terkenal sebagai "tembakau lauk" sehingga kualitasnya tetap terjamin.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved