Community
Moron Youth Crew (MYC), Berprestasi Tanpa Skatepark
Kami terbuka bagi semua yang suka bermain skateboard
Penulis: hermawan Endra | Editor: agung yulianto
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Meluncur menggunakan skateboard, melompat, berputar-putar saat melayang di udara, dan berakhir dengan pendaratan mulus membuahkan decak kagum bagi siapapun yang melihat aksi tersebut.
Bertempat di Jalan Mataram No 1 Pekalongan, beberapa skateboarder terlihat asyik melatih kemampuan akrobatik di atas papan seluncur beroda empat itu.
Mereka menamakan diri Moron Youth Crew (MYC). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Moron berarti orang dewasa yg perkembangan mentalnya sama dengan anak umur 8-l2 tahun.
Mungkin terasa aneh jika pecinta skateboard digambarkan sebagai komunitas yang beranggotakan pemuda kekanak-kanakan. Namun, nama ini sengaja dipilih sebagai ejekan abgi masyarakat yang memandang remeh olahraga tersebut.
"Banyak orang yang menganggap kami bodoh karena aksi melompat menggunakan sebuah papan yang kami lakukan," terang Ketua MYC Muhamad Rizky Adi Ridwan (20) kepada Tribun Jateng, Rabu (23/10/2013).
Pemuda yang akrab disapa Ucok ini menceritakan, MYC bermula dari delapan siswa SMA 1 Pekalongan yang berlatih di Monumen Joeang 3 Oktober 1945 di Jalan Pemuda Pekalongan.
Usaha mengasah ketrampilan di pusat kota itu membuahkan minat penyuka skateboard lain untuk bergabung. 25 November 1999 dipilih sebagai hari ulang tahun MYC. Saat ini, MYC beranggotakan 50 orang yang beradal dari berbagai kalangan. Mulai pelajar, mahasiswa, sampai pekerja dan wiraswasta.
"Kami tidak memberi batasan umur atau profesi. Kami terbuka bagi semua yang suka bermain skateboard, mari latihan bersama. Bahkan, meski tidak punya papan, bisa saling meminjam," jelas mahasiswa fakultas Teknik Informatika Stimik Widyapratama Pekalongan, itu.
Selain latihan bersama, mereka juga menggelar event dan kompetisi terkait papan seluncur beroda empat itu. Seperti yang akan digelar 25 November di GOR Jatayu Pekalongan. Acara bertema Born to Free itu merupakan puncak peringatan ulangtahun ke 13 MYC. "Acara ini dibuka untuk umum," imbuh peraih juara 3 Born to be Free 2010.
Di usia yang mencapai lebih dari satu dekade, Ucok berharap MYC terus berkembang dan eksis. Dia ingin membuktikan kepada masyarakat, sebagai kota kecil, Pekalongan juga memiliki bibit unggul dalam hal skateboard.
Selama ini, skateboard identik dengan komunitas yang hanya ada di kota besar. "Tidak hanya kota besar, Pekalongan juga punya pemain skateboard handal" ujarnya bangga.
Butuh Skatepark
Padahal, tidak mudah mengasah keterampilan mereka bermain skateboard. Pasalnya, tidak ada tempat khusus (skatepark) bagi skateboarder untuk berlatih. Sebelumnya, penggemar papan seluncur beroda ini sering unjuk kebolehan dan berlatih di Monumen Joeang 3 Oktober 1945.
Namun, mereka terpaksa memindahkan lokasi berlatih lantaran tergusur penggemar olahraga sepakbola yang sering menggunakan tempat itu. Saat ini, Ucok dan teman-teman memilih Jalan Mataram No 1 di depan Gedung DPRD Kota Pekalongan sebagai tempat berlatih.
"Kami terpaksa mengambil area berlatih di sini lantaran lalu lalang kendaraan tidak sepadat jalan lain. Masih tergolong sepi," terang warga Jalan Setya Bakti Perum Citra Indah B17 Pekalongan itu.
Lantaran di jalan, sering kali, laju kendaraan bermotor menghentikan aksi mereka. Atau, tidak jarang pula mereka cidera atau lecet akibat jatuh di atas aspal. Perlatan yang digunakan juga seadanya. Untuk melatih luncuran di atas bidang miring, mereka menggunakan bangku panjang sebagai media pengganti besi.