Ini Pengalaman Anggota Semarangker Menjelajahi Tempat Angker

TRIBUNJATENG.COM - Berperan sebagai pocong menjadi pengalaman mendebarkan bagi Marcel. Meski takut, dia tidak kapok. Eksis selama lebih dari enam tahun membuat anggota Komunitas Semarangker semakin kreatif mengenalkan komunitas kepada masyarakat. Satu di antaranya, membuka tur uji nyali berkonsep rumah hantu Triple S, November 2014.

Triple S yang merupakan singkatan dari Sarang Setan Semarangker adalah wahana rumah hantu yang dibuat di rumah atau bangunan yang diyakini masyarakat sekitar angker. Kegiatan ini digelar setiap Jumat malam di bulan November setiap tahunnya.

Anggota Semarangker pun kebagian jatah memerankan beragam hantu atau tokoh menakutkan lain. Tak terkecuali Marcellino Dewa B.

Marcel yang merupakan anggota termuda komunitas tersebut sangat antusias saat kebagian tugas menjadi talent hantu pocong untuk menakut-nakuti pengunjung. "Saya harus berdandan menyerupai pocong di sebuah kamar di bangunan angker, sendirian. Kadang, saya terus berdoa agar tidak ditemui pocong betulan," cerita Marcel saat ditemui di Kedai Semarangker kawasan Pasar Simongan, Kamis (8/1) sore.

Siswa kelas XII SMK Pelayaran Akpelni Semarang itu hanya merasakan ada teman saat peserta uji nyali masuk ke kamar tempat dia bertugas. "Dari pukul 20.00-22.00 saya jaga di satu kamar, sendirian. Pukul 22.30-00.00 lanjut lagi sesi kedua. Rasanya dag dig dug takut sampai sempat dengar suara-suara dan terasa merinding," ungkap Mercel.

Pengalaman  itu tak membuat remaja 18 tahun ini kapok. Dia merasa, tugas-tugas tersebut memperkuat mental. "Senang ikut komunitas Semarangker. Bisa kenal banyak orang dari Semarang dan Jakarta. Selain itu, mendapatkan pengalaman seru soal aksi sosial," imbuh Marcel. (tribunjateng/cetak/muhamad alfi m)