Siswa Tuna Daksa Digendong Seusai Ikuti UN SMP LBN Semarang

Laporan Reporter Tribun Jateng, Rival Almanaf

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sebanyak sepuluh siswa kelas sembilan SMP LB Sekolah Luar Biasa Negeri Semarang menjalani ujian nasional dengan lancar di gedung P SLBN, Jalan Elang no 2 Semarang, Senin (4/5/2015).

"Tahun ini kami memiliki peserta yang lebih banyak dibanding tahun lalu. Kami memiliki sepuluh peserta dengan rincian satu tuna daksa, satu tuna netra, dan sisanya tuna rungu," jelas kepala sekolah SMP LB, Ciptono kepada Tribun Jateng.

Tahun lalu menurutnya hanya ada dua ketunaan dan pesertanya hanya tujuh orang. Oleh karena itu dia membutuhkan tiga soal yang berbeda yang sudah disediakan Disidik Kota Semarang.

"Setiap hari kami mengambil soal yang masing-masing berbeda sesuai dengan ketunaan yang dialami siswa." Imbuh Ciptono. Jadwalnya sama dengan ujian nasional pada umumnya. Menurtnya soal pun materinya kurang lebih sama, hanya berbeda bentuknya saja.

Ketua panitia UN SMPLB Cahyo Ardianto menjelaskan menjaga ujian di sekolah luar biasa jauh berbeda dengan sekolah pada umumnya. Menurutnya, di sekolah normal guru hanya terfokus pada memperhatikan siswa, namun disini dia juga menjadi fasilitator.

"Seperti tadi misalnya, yang tuna daksa datang dan pulangnya ya kita bopong karena tempat ujian di lantai dua, begitu juga yang tuna netra, tidak semuanya sudah mahir menggunakan braile jadi harus kami bacakan," papar pria yang sudah empat tahun mengabdi di SMP LB Negeri Semarang itu. (*)