Mutiara Ramadan
Dimensi Libido dan Jiwa Hewani Dalam Dinamika Kehidupan
Menurut kajian para psikolog, dimensi libido pada jiwa hewani memiliki peran sangat penting dalam dinamika kehidupan manusia.
Pergerakannya juga kian lambat, bahkan ada yang lebih parah lagi, misalnya mesti pakai bantuan kursi roda dan didorong orang lain. Ini semua merupakan hukum alam yang telah diciptakan Tuhan.
Jadi, siapapun yang menempatkan kenikmatan jiwa nabati dan hewani sebagai puncaknya, sejak awal mesti sadar, pada akhirnya pasti menemui kekecewaan dan kekalahan. Indera penglihatan pun sering kali menipu karena apa yang dilaporkan mata tidak selalu benar.
Gunung yang dari jauh tampak indah ternyata kalau didekati sangat berbeda realitasnya. Indera mata dan pendengaran memiliki kelebihan, tetapi oleh Tuhan juga diberi batasan. Bayangkan saja, andaikan seseorang memiliki daya pendengaran yang luar biasa, sehingga mampu mendengarkan suara jarak jauh serta suara gerakan hewan yang lembut-lembut, pasti akan terganggu ketenangannya.
Namun karena kecerdasan manusia, keterbatasan indera pendengaran ini diatasi dan dibantu oleh teknologi telepon, yang akan kita bahas pada eksistensi jiwa insani. Hikmah keterbatasan jiwa insani juga terlihat pada daya penglihatannya.
Andaikan kita memiliki daya pandang tajam bagaikan laser sehingga mampu melihat objek-objek yang tertutup, termasuk ke dalam isi perut dan tubuh kita, sungguh malah akan merusak ketenangan hidup.
Apa yang terjadi jika ketika kita berpesta tetapi mata sanggup menembus pandang ke seluruh tubuh orang yang hadir? Di mana lagi keindahannya? Sungguh Allah Maha Bijaksana.
Manusia dibekali jiwa hewani dan dayanya yang hebat, tetapi juga memiliki keterbatasan. Ini merupakan jenjang-jenjang eksistensi dan instrumen bagi manusia untuk meraih derajat kehidupan lebih tinggi dan bermakna. (*)
Prof Dr Komaruddin Hidayat
Guru Besar UIN Syarief Hidayatullah