Warga Tak Percaya Asisten Presdir XL Itu Dibunuh PIL
Junaedi, satpam perumahan cluster Griya Tugu Asri, menyebutkan dimata warga dan tetangga, Rian bersama suami dan dua anaknya adalah keluarga harmonis.
TRIBUNJATENG.COM, DEPOK -- Hayriantira (37) alias Rian, Asisten Presiden Direktur PT XL Axiata, yang tewas dibunuh, diketahui pernah tinggal dengan mengontrak rumah bersama suami dan dua anaknya di perumahan cluster Griya Tugu Asri Blok B 2 Nomor 1, RT 2/19, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, sejak akhir 2013 lalu.
Ini berarti, rumah yang ditempati Rian bersama suami dan dua anaknya, berada satu kompleks dengan Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail.
Junaedi, satpam perumahan cluster Griya Tugu Asri, menyebutkan dimata warga dan tetangga, Rian bersama suami dan dua anaknya adalah keluarga harmonis.
"Pokoknya, mereka pasangan serasi dan harmonis. Jadi gak nyangka aja, kalau mereka ada masalah bahkan yang perempuan sampai dibunuh," kata Junaedi saat ditemui Warta Kota di perumahan cluster Griya Tugu Asri, Rabu (5/8/2015).
Junaedi menuturkan, Rian yang berkulit sawo matang bersih memiliki paras wajah yang manis, sementara suaminta cukup parlente.
"Istrinya bisa dibilang hitam manis. Kalau suaminya, kepalanya botak plontos, dan perawakannya kurus langsing. Pas dah mereka, harmonis. Apalagi dikasih dua anak yang waktu itu sekitar umur 5 dan 6 tahun," kata Junaedi.
Menurut Junaedi, layaknya sebuah pemukiman elite berupa cluster, warga di perumahan Griya Tugu Asri ini memang jarang berbincang-bincang atau berkumpul lama di luar rumah.
Karenanya, kata Junaedi, ia dan para petugas keamanan tidak begitu mengenal Rian dan suaminya terlalu dekat, karena tak pernah berbincang lama.
"Tapi, ada satu yang berkesan sama bu Rian, waktu mereka baru beberapa bulan tinggal di sini. Dia pernah ngasih dua bungkus nasi uduk ke saya dan teman saya yang jaga pos keamanan, Iskandar," kata Junaedi.
Menurut Junaedi, saat itu pagi hari, Rian keluar kompleks membeli nasi uduk buat keluarganya yakni suami dan anaknya. "Pas mau balik ke rumah, dia ngasih dua bungkus nasi uduk buat saya dan teman saya.
Pesannya, ini pak buat sarapan. Ternyata dia beliin kami nasi uduk juga," kata Junaedi.
Junaedi menuturkan, rumah satu lantai yang dikontrak Rian bersama suaminya adalah milik bu Restu.
Setahu Junaedi, Rian mengontrak rumah itu dua tahun sejak pertengahan 2013. "Kalau gak salah, dua tahun sewa kontraknya Rp 45 Juta," kata Junaedi.
Junaedi menuturkan, walau dikontrak sampai dua tahun atau sampai pertengahan 2015, sejak akhir 2014, rumah bergaya country yang ditempati Rian itu lebih sering tak berpenghuni.
"Sekitar akhir 2014 atau awal 2015, rumahnya kayak kosong dan gak ditempatin lagi. Tapi semua barang-barangnya masih ada di dalam rumah," kata Junaedi.
Menurutnya, barang-barang di dalam rumah kontrakannya diambil suami Rian, Juni 2015 lalu. "Sebelum Lebaran, barang-barangnya diambil semua sama suaminya. Gak lama pengontrak baru, satu keluarga masuk nempatin rumah itu," katanya.
Sementara itu, Iskandar, petugas keamanan lainnya di Griya Tugu Asri, menuturkan keluarga Rian dan suaminya memiliki sebuah mobil Honda Freed warna abu-abu metalik.
"Kalau kerja, istrinya bawa mobil, sedangkan suaminya kadang naik ojek dari depan, kadang dijemput teman kerjanya," kata Iskandar kepada Warta Kota, Rabu malam.
Menurut Iskandar, jika Rian dan suaminya bekerja, maka dua anak mereka diasuh oleh pembantu rumah tangga mereka serta babysitter.
"Nanti lewat maghrib, istrinya udah pulang pake mobil Honda Freed-nya. Suaminya agak maleman dikit," kata Iskandar.
Iskandar menyebutkan, Juni 2015, sejumlah anggota polisi dari Polda Metro Jaya sempat juga menyambangi rumah Rian.
Saat itu, katanya, ada suami Rian di sana yang hendak membawa barang-barang mereka dari dalam rumah.
"Diperiksa sih enggak, cuma polisi itu juga nanya-nanya ke suaminya dan nanya-nanya ke kita petugas keamanan juga," kata Iskandar.
Menurutnya, cukup aneh jika keluarga yang kelihatan berbahagia itu ternyata bermasalah dan bahkan, Rian tewas dibunuh pria idaman lain (PIL).
"Bener-bener gak nyangka. Padahal mereka keluarga bahagia banget dilihatnya," kata Iskandar.
Pantauan Warta Kota, Rabu malam, rumah yang sempat ditinggali Rian dan keluarga berupa rumah satu lantai bergaya klasik country, dengan bangunan utama rumah di bagian depan berupa segita besar dari kayu.
Di sebelah kirinya ada garasi tempat mobil parkir.
Tak ada gerbang atau pagar di depan rumah. Halaman rumah langsung menyatu dengan ruas jalan di depannya.
Walaupun begitu, halaman rumah dipenuhi berbagai pohon hias diantaranya beberapa jenis cemara dan tanaman hias lain ukuran sedang dan besar lainnya.
Letak rumah yang ditempati Rian dan keluarganya ini berada di bagian paling dalam dari perumahan Griya Tugu Asri.
Rumah berada di sisi utara dan menghadap ke selatan.
Dibandingkan rumah lainnya di perumahan ini yang berlantai dua atau tiga dan bergaya modern, rumah yang sempat dikontrak Rian ini tampak merupakan salah satu rumah yang paling sederhana, walau kelihatan terawat dan sangat nyaman ditinggali.
Korban dipastikan dibunuh oleh temannya yang bernama Andi Wahyudi, yang juga merampok mobil korban. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/polisi-menangkap-ak_20150806_023054.jpg)