Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilwakot Semarang

Jelang Pilwakot Semarang, PKL Perempuan Diberi Pendidikan Politik

elang pemilihan wali kota, Forum Pedagang Kaki Lima (PKL) Jateng memberi pelatihan politik bagi PKL perempuan.

Penulis: bakti buwono budiasto | Editor: rustam aji

Laporan Reporter Tribun Jateng, Bakti Buwono

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Jelang pemilihan wali kota, Forum Pedagang Kaki Lima (PKL) Jateng memberi pelatihan politik bagi PKL perempuan. Ketua Forum PKL Jateng, Hadi Prayitno menjelaskan tujuannya adalah pada jangka pendek para perempuan PKL punya kemampua memilih pemimpin semarang.

"PkL biasanya seksi untuk jadi komoditas politik semua calon. Saya kadang kadang kasihan dengan PKL yang diberikan janji-janji poliyik. Maka dari itu perlu pengetahuan tentang aturan daerah, politik dan sebagainya," kata Hadi dalam dialog Wanita PKL Cerdas Berpolitik belum lama

Ia berharap para PKL perempuan bisa cari pemimpin yang membina bukan membinasakan dan memberdayakan bukan menghancurkan. Tidak hanya itu,ia juga ingin perempuan PKL jadi aktif berpolitik di lingkungan sekitar. Tidak untuk pilkada saja tapi juga kritis di tingkat kampungnya.

Dalam dialog itu, pihaknya mengundang beberapa ketua kelompok PKL seperti PKL pemuda, sumurboto dan sebagainya. Acara itu bekerjasama dengan kementrian dalam negeri.

Endro Giyanto, penasihat forum PKL Jateng, mengatakan potensi PKL Perempuan untuk dijadikan komoditas politik sangat besar.  Anggotanya di kota Semarang mencapai 10 ribu. Jumlah PKL perempuan mencapai 60 persrn hingga 70 persen.

Dosen Unika Soegijapranata itu mengatakan selama ini PKL dikonotasikan negatif. Karena itu pihaknya mendidik PKL perempuan agar wawasannya terbuka soal politik.

"Kami ingin mereka jadi pemilih yang cerdas dan bisa berdialog dengan pimpinannya. Dengan pengetahuan politik yang mencukupi, para PKL bisa menyampaikan aspirasinya," jelasnya.

Siapa tahu dengan ada dialog, PKL suatu hari bisa ditata. PKL sebenarnya tidak ingin dioyak-oyak. Mereka bisa diatur jika pemimpin mau dialog dan ada solusi misalnya dikumpulkan jadi sentra wisata.

"Siapa tahu juga dari kalangan PKL ada yang akan jadi pemimpin," harapnya.(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved