Sutan Rambing Meninggal, Sering Bangunkan Salat Subuh Sebelum Latihan Tinju
Sutan Rambing Meninggal, Sering Bangunkan Salat Subuh Sebelum Latihan Tinju
Penulis: m alfi mahsun | Editor: iswidodo
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Muhamad Alfi M.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dunia olahraga Indonesia berduka dengan kepergian salah satu maestro di cabang olahraga tinju dunia. Pelatih sekaligus promotor tinju kelas dunia kelahiran Semarang, Haji M. Sutan Rambing, meninggal di usia 67 tahun pada Jumat (27/11/2015) pukul 03.30 di RS Roemani Semarang.
Almarhum yang dikenal sebagai pelatih Juara Dunia Kelas Bulu Chris John itu meninggal karena sakit komplikasi yang sudah lama diderita. Putra Sutan, Sony Rambing yang ditemui Tribun Jateng di rumah duka Kampung Lasipin 339 A tampak berkaca dan menahan tangis.
"Beliau (Sutan Rambing) meninggal akibat sakit komplikasi. Beliau hampir setengah tahunan ini dirawat dan kami terus berusaha untuk kesembuhan beliau. Namun hari ini beliau dipanggil yang kuasa, kami sangat kehilangan sosok beliau yang disiplin dan bekerja keras," ujar Sony.
Sony bersama empat putra Sutan Rambing lainnya memang melihat sosok almarhum sebagai motivasi sejak kecil. Sony yang juga dikenal sebagai petinju nasional merasakan bagaimana kerja keras bapaknya dalam membentuk karakternya hingga saat ini.
"Waktu kecil didikan bapak, keras. Yang paling saya pegang sampai saat ini adalah kedisiplinan beliau. Contohnya saat saya dan anak-anak beliau masih kecil, beliau disiplin bangunkan kami pagi untuk salat dan latihan tinju. ," cerita Sony yang saat itu mengenakan kopyah dan kemeja berwarna biru berbordir tulisan W.B.A.
"Dia sendiri yang terjun menangani kami. Beliau adalah motivator bagi kami Saya generasi keberapa setelah senior yang ditelurkan beliau, termasuk yang paling sukses yaitu Chris John," lanjutnya.
Sampai dengan hari meninggalnya Si Tangan Besi, Sony beserta keluarga masih merasakan aura semangat dalam diri Sutan Rambing. Sony pun tetap akan menjalankan sasana tinju yang ditinggalkan di rumah duka agar bisa menelurkan atlet-atlet tinju andal.
"Sasana ini akan terus berlanjut dan akan kami bangkitkan kedepan. Semangat beliau yang hari ini telah dipanggil, akan tetap kami jalankan," ungkap Sony.
Sutan Rambing dimakamkan di TPU Sompok pada 13.30 Jumat siang. Petinju Chris John pada pukul 08.30 juga terlihat hadir dan ikut berduka dengan meninggalya sang pelatih yang telah berjasa bagi dirinya. (*)