Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilwakot Semarang

Debat Terakhir Calon Wali Kota Semarang Diwarnai Ketegangan

Tak bisa menahan emosi, kedua kubu saling menunjuk dan berusaha menghampiri. Beruntung, polisi yang menjadi sekat kedua kubu mampu melerai

Penulis: a prianggoro | Editor: rustam aji
Tribunjateng/Daniel Ari Purnomo
Suasana di luar saat debat Paslon Wali Kota Semarang, tadi malam. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Riuh ratusan pendukung masing-masing pasangan calon (paslon) terdengar di Rama Shinta ballroom Hotel Patra Jasa Semarang, Jumat (4/12) pukul 19.00. Mereka unjuk kekuatan dan yel-yel mendukung paslon dalam debat terakhir yang disiarkan langsung oleh Kompas TV.

Meski belum dimulai, suasana pun sempat memanas dan tegang ketika pendukung paslon dari dua paslon (pendukung Hendi-Ita dengan Sigit-Agus) saling ejek.

Tak bisa menahan emosi, kedua kubu saling menunjuk dan berusaha menghampiri. Beruntung, polisi yang menjadi sekat kedua kubu mampu melerai dan emosi masing-masing kembali mereda.

Petugas keamanan gabungan sudah melakukan penjagaan ketat di luar hotel yang berjarak sekitar 300 meter.

Kericuhan sempat terjadi di luar hotel akibat aksi saling dorong antara simpatisan dengan petugas keamanan.

Sejumlah simpatisan mencoba merangsek masuk ke kawasan hotel sehingga aksi saling dorong tak terhindarkan. Namun berkat kesigapan petugas keamanan, massa berhasil dihalau.

Yel-yel pendukung semakin bergemuruh ketika debat berlangsung. Bahkan anggota KPU Kota Semarang, Agus Suprihanto harus wira wiri menenangkan pendukung paslon.

"Sstt...sudah diam!! Jangan emosi!" teriak Agus menenangkan seorang pendukung paslon. "Tobat tenan...pendukung paslon susah diatur. Tadi harus tegas biar acara lancar," kata Agus seusai acara.

Malam kemarin, Soemarmo-Zuber (Mazu) datang mengenakan batik warna kuning, sedangkan Hendi-Ita (Hebat) dan Sigit-Bagus (Sibagus) masing-masing mengenakan kemeja putih.

Profesor Sudharto P Hadi, Guru Besar Universitas Diponegoro (Undip) didapuk menjadi moderator. Problematika Kota Semarang menjadi tema debat malam itu.

Sub tema debat terkait transportasi, rob dan banjir, penambangan galian C, dan warisan budaya. Terkait penanganan rob dan banjir yang menjadi identitas Semarang Kaline Banjir, ketiga paslon memberikan solusi masing-masing. Paslon Mazu akan mengedepankan keterpaduan wilayah atas dan bawah.

“Bagian atas akan kami bangun embung. Sedangkan wilayah bawah akan kami bangun kolam retensi. Dengan demikian, air yang turun dari atas akan tertampung ke embung, sedangkan air di bagian bawah Kota Semarang akan tertampung di kolam retensi,” kata Soemarmo.

Sementara paslon Hebat lebih mengoptimalkan pembangunan dan normalisasi Banjir Kanal Timur dan Kali Bringin. "Dengan normalisasi lima tahun ke depan ditambah penataan sistem drainase Semarang akan terbebas dari rob dan banjir," kata Hendi.

Paslon Sibagus akan melakukan pembangunan berkelanjutan. “Kami akan mempertahankan Ruang Terbuka Hijau dan mempertahankan lingkungan agar seimbang,” kata Sigit

Sementara terkait penyediaan transportasi publik yakni Bus Rapid Transit (BRT), paslon Mazu menganggap perlu ditambah jumlah bus dan shelter. "Keberadaan BRT tidak menghilangkan angkot, namun bisa berkesinambungan menjadi feeder. Bagi pelajar akan digratiskan," kata Marmo.

Paslon Hebat mengklaim animo masyarakat terhadap BRT semakin meningkat. "Jumlah koridor bertambah menjadi empat koridor dibanding 2010 yang masih satu koridor. Akan ada penambahan 32 bus," kata Hendi.

Sementara Paslon Sibagus menganggap pengelolaan transportasi publik BRT masih terkesan apa adanya. "Kenyamanan akan meningkatkan warga untuk naik BRT," kata Sigit.

Hingga berakhir, acara debat berlangsung aman. Prof Dharto menutup acara dengan pantun. Ketua KPU Kota Semarang, Henry Wahyono mengatakan tiga kali debat yang digelar KPU Kota Semarang diharapkan bisa menjadi referensi bagi pemilih. "Saya harap adanya debat ini masyarakat memiliki referensi dan menentukan walikota dan wakilnya lima tahun ke depan," ujarnya. (gpe)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved