Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilwakot Semarang

Dua Satpam Ini Kerap Diminta Temani Ketua RW Bagi-bagi Uang

Potensi terjadinya money politik dalam Pilkada Kota Semarang sangat terbuka lebar.

Penulis: muh radlis | Editor: rustam aji
tribunjateng/rahdyan trijoko pamungkas
Pengunjung CFD menuliskan harapan di "Pohon Harapan" di arena CFD Semarang, Minggu 6 Desember 2015. Pohon tersebut sebagai simbol agar pemilih memilih dengan hati nurani pada pilkada serentak Rabu (9/12/2015) dan menghindari money politics. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Muh Radlis

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Potensi terjadinya money politics dalam Pilkada Kota Semarang sangat terbuka lebar. Beberapa warga pun mulai harap harap cemas "rejeki lima tahunan" itu menghampiri menjelang pemilihan calon Walikota Semarang.

Seperti dua orang warga Semarang Barat, S dan P yang keduanya berprofesi sebagai satpam sebuah perumahan di Semarang Barat, Kota Semarang.

S yang lebih lama menjadi satpam dari P mengatakan sudah beberapa kali pemilihan Walikota Semarang, pemilihan Gubernur, Presiden hingga legeslatif yang lalu dirinya selalu mendapatkan "rezeki lima tahunan" tersebut.

"Selalu ada pak, walikota yang dulu, gubernur, presiden, sama caleg dapat semua. Yang paling besar pemilihan caleg, satu orang disini (perumahan) bisa dapat Rp 150 ribu," kata S kepada Tribun Jateng, belum lama ini.

Bahkan menurut S, beberapa kali pembagian "serangan fajar" itu dikoordinasikan oleh ketua RW setempat. "Waktu caleg dan pemilihan presiden pak RW yang bagi langsung ke beberapa warga termasuk satpam," katanya.

Hal senada disampaikan P, ayah dua anak ini yang baru menjadi satpam di perumahan tersebut sekitar setahun lebih mengatakan pemilihan calon legeslatif dan presiden lalu dirinya bahkan menemani ketua RW mendatangi satu persatu rumah warga.

"Saya yang temani bapake ke rumah warga, ada yang dikasih Rp 100 ribu ada yang Rp 150. Tidak tahu kenapa kasihnya beda," kata P.

P dan S pun kompak mengatakan bahwa untuk pemilihan Walikota Semarang yang jatuh tanggal 9 Desember 2015 ini keduanya telah menerima "signal" akan ada serangan fajar lagi.

"Sudah dibilangin sama bapake (ketua RW), nanti ada rejeki lagi kalau mau peemilihan (Walikota Semarang)," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved