Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ledakan Sarinah

Anggun Merasa Bersalah Soal Kematian Rico Terkena Ledakan Bom

Anggun Merasa Bersalah Soal Kematian Rico Terkena Ledakan Bom

Editor: iswidodo
tribunjateng/dok
Anggun saat terkena pecahan ledakan bom di Sarinah Jakarta 14 Januari 2016. Kini dia sudah sembuh setelah menjalani perawatan di RSPAD Gatot Subroto, untuk operasi mengeluarkan pecahan paku maupun baut. 

TRIBUNJATENG.COM - Rico Hermawan, korban tewas akibat bom yang meledak di pos polisi depan pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1) akhirnya dimakamkan di Boyolali Jawa Tengah, Minggu pagi 17 Januari 2016.

Sebelum bom meledak, ia masuk ke pos polisi tersebut karena ditilang oleh Polantas yang bertugas. Dia ditilang karena melewati Jl MH Thamrin yang terlarang bagi kendaraan bermotor roda dua. Saat itu, ia tengah mengantarkan sepupunya, Anggun Kartika (Alumni Unnes Semarang), asal Kendal, Jawa Tengah, yang memasukkan lamaran kerja di kawasan dekat gedung Sarinah.

"Anggun sudah cerita kepada saya dan keluarga, Kamis pagi itu ke Jalan MH Thamrin untuk melamar kerja," ujar Sigit Mulyana Putra, paman Rico Hermawan, kepada Tribunnews, ketika ditemui di rumah korban, kawasan Condet, Jakarta Timur, Jumat (15/1).

Sehari sebelumnya Anggun sudah masukkan data diri melalui internet. "Nah, Kamis pagi itu dia diantar sepupunya (Rico). Anggun itu dari Kendal. Dia ada di Jakarta baru dua minggu. Ia tinggal di rumah orang tua Rico, Joko Mulyanto dan Jumini," katanya.

Rico dihentikan polisi di lampu lalu lintas depan Sarinah. Ia ditilang. "Sampai sekarang belum tahu salahnya apa kok ditilang. Kemungkinan karena salah belok ke jalan yang dilarang untuk motor. Nah, kebetulan Rico juga belum punya SIM," ujar Sigit Mulyana.

Polisi minta Rico dan Anggun ke pos polisi di depan gedung Sarinah. Setelah motor diparkir di pinggir jalan, Rico dan Anggun jalan kaki ke pos polisi itu. Nah, saat Rico masuk pintu pos polisi itu baru terjadi ledakan. Anggun jatuh dan kakinya luka berdarah.

"Ada pengemudi Go-Jek yang nolong dia dan dibawa ke samping Gedung Jaya, menjauh dari pos polisi itu. Setelah itu, baru Anggun dapat penanganan dan dibawa ke RSPAD Gatot Soebroto," tambahnya.

Saat ini ayah dan ibu Anggun sudah datang dari Kendal dan menjenguk anaknya di RSPAD. Kondisi Anggun sudah membaik, sudah mulai normal dan bisa diajak komunikasi. "Kamis malam sudah dioperasi, saya yang menunggu. Kata dokternya, ada banyak paku di kaki kanan Anggun, ukurannya 5 sampai 7 cm. Pakunya mulai dari bawah kaki sampai di paha," katanya.

Sigit Mulyana menduga, Anggun sudah tahu Rico meninggal dunia meski pihak keluarga belum ada yang memberi tahu. "Saat berjalan menuju pos polisi, dia kan berjalan di belakang Riko. Kaki Anggun terluka parah, apalagi Rico yang sudah mau masuk ke dalam pos polisi," katanya.

Awalnya Anggun terus menangis di rumah sakit. Namun sekarang sudah sedikit tenang. Ia terus minta maaf dan merasa bersalah karena mengajak Rico mengantar lamaran kerja. Jenazah Rico dibawa pulang ke Boyolali, Jawa Tengah untuk dimakamkan. Paman Rico, Sigit mengatakan kalau jenazah dibawa pulang menggunakan jalur darat dari RS Polri, Jakarta.

"Tadi berangkat jam 19.45 WIB tadi (Sabtu, Red) kemungkinan tiba di Kecamatan Sambi, Boyolali pada Minggu (17/1) pagi jam 6 atau jam 7," ujarnya. (*)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved