Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ledakan Sarinah

Beruntung AKBP Untung Tepat Sasaran Menembak Teroris, Bom Besar Batal Meledak

Beruntung AKBP Untung Tepat Sasaran Menembak Teroris, Bom Besar Batal Meledak

Editor: iswidodo
YOUTUBE
AKBP Untung Sangaji 

“Wah bukan menit Mbak! Gak sampai, beberapa detik saja”.

VOA: Jadi memang Bapak tidak punya pilihan lain selain menembak mati pelaku atau Bapak dan massa yang jadi korban?

“Betul! Jika pelaku sempat menarik pemicu, bukan saja saya yang mati tapi juga ratusan orang yang ketika itu menonton peristiwa tersebut karena tidak menyadari bahayanya”.

VOA: Kematian dan ketenaran tipis sekali tampaknya?

“Ya sangat tipis! Sebenarnya ketika saya ingin mengejar tersangka, saya melihat ada beberapa personil pasukan yang sudah tiba dan mengenakan body-protector atau rompi anti-peluru. Tapi khan gak mungkin saya minta. Mereka tentunya juga ingin melindungi dirinya dan punya hak untuk selamat. Saya tidak menyalahkan mereka. Saya segera saja ambil tindakan karena melihat kerumunan massa makin banyak. Proyektil bom itu khan sangat berbahaya”.

VOA: Apakah Bapak tidak takut?

“Tentu takut! Tapi saya lebih takut lagi jika terjadi ledakan susulan dan massa begitu banyak di sekitar lokasi. Bagaimana mereka nanti? Saya polisi, terus saya tidak bisa melindungi masyarakat, jadi apa saya? Tidak ada pilihan lain selain bagaimana menghentikan serangan itu”.

VOA: Selama ini Polri banyak dikecam masyarakat luas, mungkin karena memang ada beberapa oknum Polri yang “nakal”. Tetapi kejadian hari Kamis (14/1) membuktikan bahwa masyarakat masih butuh polisi. Orang masih mencari polisi. Bagaimana Bapak melihat fenomena ini: selama ini dikecam, tapi kini dibutuhkan masyarakat?

“Ketika saya mengambil tindakan itu sih saya tidak memikirkannya. Saya bukan cari nama. Dan saya memang tidak punya pilihan. Bagaimana jika saya diam, apa dampaknya. Itu saja jadi saya maju”.

VOA: Apakah Kapolri menelepon Bapak setelah melihat keberanian mengejar dan melumpuhkan penyerang ini?

“Iya dia menelepon saya dan meminta saya untuk sama-sama berjuang demi Polri. Saya bilang ya mudah-mudahan aman terus. Dan memang sampai hari ini kami siaga penuh. Ini saya baru pulang ke rumah.”

VOA: Sejak kejadian hari Kamis (14/1), Bapak baru pulang ke rumah hari ini (17/1)?

‘’Iya Mbak. Kemarin-kemarin dimintai keterangan di kantor dan mandi-tidur juga di kantor. Saya juga berkewajiban untuk menjenguk mereka yang luka-luka dan dirawat di rumah sakit. Kapolsek juga menunggu saya karena katanya mereka yang selamat, menanyakan keberadaan kita. Mereka ingin ketemu orang yang menyelamatkan mereka ketika itu. Ada juga korban WNA yang pesan ingin ketemu saya. Jadi saya temui mereka, beri dukungan supaya cepat sembuh. Haru juga melihat mereka”.

VOA: Jika Bapak ada kesempatan untuk mendapat pelatihan demi meningkatkan kapabilitas menghadapi teroris atau penyerang seperti di Sarinah, Bapak masih mau?

“Tentu! Saya senang. Dulu kami latihan penindakan taktikal dengan Kopassus Amerika tahun 2006 atau 2007 begitu. Tentu jika ada latihan yang bisa diberikan kami untuk meningkatkan kemampuan menghadapi gerakan radikal, kami akan senang sekali. Tentunya ini demi Indonesia dan masyarakat juga,” tutur Untung Sangaji. (voaindonesia)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved