Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ledakan Sarinah

KISAH PILU: Orang Tua di Pemakaman Tersangka Teroris Asal Tegal

Dengan kepala tertunduk dan sesekali menitikkan air mata, kedua orang tua Dian terus membacakan doa dan mensalatkan jenazah bersama warga setempat.

Penulis: fajar eko nugroho | Editor: Catur waskito Edy
Tribun Jateng/Fajar Eko Nugroho
Jenazah Dian Terduga Teroris Bom Sarinah Tiba di Tegal 

TEGAL, TRIBUNJATENG.COM -- Jenazah terduga teroris bom bunuh diri Sarinah Thamrin, Dian Juni Kurniadi (25), warga Desa Pegirikan RT 27 RW 2 Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, dipulangkan ke rumah duka setelah menjalani serangkaian pemeriksaan DNA di Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati Jakarta.

Jenazah yang berada dalam peti bewarna coklat tertutup itu diberangkatkan dari RS Polri Kramajati Jakarta Jumat (29/1) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB dengan menggunakan mobil ambulans bernomor polisi B-2042-TO dan mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan Densus 88 AT.

Jenazah Dian dijemput oleh ayahnya, Sutopo (60), dan perwakilan pihak keluarga, anggota Polres Tegal lainya tersebut tiba di rumah duka sekitar pukul 06.25 pagi.

Setibanya dirumah duka, jenazah Dian disambut ratusan warga dan sejumlah petugas kepolisian, TNI dan perwakilan dari Pemkab Tegal.

Saat kepulangan jenazah di rumah duka, nampak kedua orang tuanya, Sutopo dan Rodiyah, duduk bersimpuh di depan peti jenazah yang sudah tertutup rapat.

Dengan kepala tertunduk dan sesekali menitikkan air mata, kedua orang tua Dian terus membacakan doa dan mensalatkan jenazah bersama warga setempat.

Tak sampai satu jam, sekitar pukul 06.50 setelah jenazah disemayamkan di rumah duka. Oleh keluarga dan warga setempat jenazah Dian dibawa ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Desa Pegirikan Kecamatan Talang.

Dengan diiringi ratusan warga sekitar, jenazah Dian didalam peti yang tertutup rapat tiba di TPU sekitar pukul 07.00.

"Kami turut prihatin dengan kejadian yang telah menyebabkan almarhum meninggal dunia. Apalagi meninggalnya membawa kerugian bagi masyarakat," ungkap Tokoh agama Desa Pegirikan, M Sapuan Alimin.

Masih kata Sapuan, sebagai tokoh agama di Desa Pegirikan. Ia kembali mengingatkan kepada warga Desa untuk selalu waspada dan jangan sampai ada paham yang menyimpang, radikal dan mengurus ke arah terorisme.

"Saya minta selalu waspada dan jangan sampai ada paham yang masuk ke keluarga kita dan nantinya bisa membawa kerugian bagi kita seperti yang telah dialami ini," paparnya.

Karso, Ketua RT 27 RW 2 Desa Pegirikan, Kabupaten Tegal mengatakan, dirinya banyak mendapatkan pelajaran dari peristiwa yang dialami seorang warganya tersebut.

"Dian hanya korban yang terpengaruh. Mulai saat ini saya akan melakukan pendekatan penuh dengan warga di kampung agar tidak ada lagi yang ikut terjaring dalam gerakan radikal," ujar Karso.

Ia sebenarnya tidak menyangka bahwa Dian adalah bagian dari jaringan teroris yang ada di Indonesia, karena dalam kesehariannya Dian dikenal warga sebagai seorang anak yang baik.

Meski demikian, ia tak menampik jika Dian memang sedikit pendiam dan jarang bergaul dengan tetangga termasuk anak seumuranya semasa tinggal di desanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved