Gerhana Matahari
Para Santri Di Tegal Ini Gelar Ritual Penyerapan Energi Matahari
Setelah Salat Gerhana, para santri akan duduk menatap matahari melalui media yang diberi nama media lobang jarum
Penulis: fajar eko nugroho | Editor: muslimah
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Fajar Eko Nugroho
TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Padepokan Permana Suci, Desa Derma Suci, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, telah melakukan persiapan untuk menyambut fenomena Gerhana Matahari dengan menggelar pertunjukkan seni dan dzikir bersama serta beragam kegiatan lainnya.
"Kita tidak melewatkan fenomena gerhana matahari. Selain Dzikir bersama, kami dan para santri akan menggelar ritual untuk menyambut fenomena langka ini," ujar Guru Besar Padepokan Permana Suci, Ki Untung Permana, Selasa (8/3/2016).
Ia menerangkan, biasanya saat gerhana tiba, sebagaian masyarakat Jawa bersembunyi di kolong tempat tidur. Bahkan, sebagian diantaranya mereka memukul kentong untuk raksasa Batara Kala yang menelan matahari karena dendam kepada Sang Surya atau Dewa Matahari.
Ki Untung Permana menyebutkan, jika matahari memiliki energi yang bersifat sebagai pembakar dan semangat yang berkobar. Daya yang dihasilkan dari penyerapan inti energi matahari adalah kewibawaan, meningkatkan mental dan keberanian.
"Tapi bagi yang tidak bisa mengendalikan dari penyerapan inti energi matahari ini berakibat tidak stabilnya emosi, lekas mudah marah-marah, cepat pusing dan stres yang berkepanjangan," kata dia.
Adapun penyerapan inti energi matahari sangat baik dilakukan saat gerhana tiba. Ki Untung mengatakan, meskipun gerhana matahari total tidak bisa dilihat di wilayah kepulauan Jawa, namun energinya yang cukup besar masih bisa diserap.
"Sedangkan poses pengambilan energi pada gerhana matahari ini akan diawali dengan salat gerhana secara berjamaah di tempat terbuka," jelasnya.
Kemudian, lanjutnya, para santri akan duduk menatap matahari melalui media yang diberi nama media lobang jarum. Media terebut terbuat dari kertas yang diberi lubang dan diberi rajah untuk keselamatan.
"Pada hari Rabu (9/3/2016) puluhan Santri akan melihat gerhana matahari dari alat tersebut sambil berdzikir. Selanjutnya melakukan teknik penyerapan energi seperti yang telah diajarkan sebelumnya. Para santri berasal dari Tegal dan sekitarnya," ungkapnya.
Kedepan, lanjutnya, karena ini sudah menjadi tradisi padepokan akan terus dilakukan dan dapat menjadi budaya bagi para santri disini.
"Memang untuk pesertanya terbatas untuk para santri , karena mereka harus dibekali keilmuan sebelumnya," paparnya. (*)
