Gerhana Matahari
Penjelasan Slamet Tim Rukyat RI Terkait Bahaya Tonton Gerhana hingga Selesai
Penjelasan Slamet Tim Rukyat RI Terkait Bahaya Tonton Gerhana hingga Selesai
Penulis: rival al manaf | Editor: iswidodo
Laporan Reporter Tribun Jateng, Rival Almanaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Larangan pemerintah Republik Indonesia untuk menyaksikan Gerhana Matahari tahun 1983 ternyata tidak diindahkan oleh dosen UIN Walisongo, Slamet Hambali. Pakar Ilmu Falak, atau ilmu yang mempelajari pergerakan benda langit itu memaparkan kisahnya kepada Tribun Jateng, Selasa (8/9/2016).
"Saya masih ingat saat itu tanggal 11 Juni tahun 1983, Gerhana terjadi sekitar pukul 11 siang, di mana-mana gencar melarang, orang-orang bahkan tidak keluar rumah, namun saya sempatkan untuk melihat peristiwa langka tersebut," terang Slamet Hambali.
Ia yang saat itu berada di sebuah desa di sebelah barat Kota Salatiga memang melakukan Salat Gerhana terlebih dahulu, setelah itu ia keluar rumah dengan kaca mata hitam melindungi kedua bola matanya. "Subhanallah memang indah peristiwanya dan tidak bisa dijumpai setiap saat," terangnya.
Ia menyatakan memang hanya melihat beberapa menit saja ketika bulan menutupi cahaya matahari. Menurutnya jika memang ingin melihat dengan kacamata hitam, maka tidak boleh menyaksikan gerhana hingga selesai. "Ibaratkan saja saat kita berada dalam ruangan gelap terus tiba-tiba suasana menjadi terang, pasti mata kita juga akan terasa sakit, padahal cahaya lampu terangnya seberapa?" tanyanya retoris.
Menurutnya jika kita menyaksikan gerhana matahari dari gelap hingga terang tanpa menggunakan kacamata pelindung maka memang akan mengakibatkan kebutaan namun bukan permanen. Pria yang juga anggota tim hisab rukyat RI tersebut kini kembali ingin menyaksikan peristiwa langka yang akan terjadi besok.
"Di Semarang, mau disaksikan di sudut manapun akan sama, tidak terjadi gerhana total, hanya lebih dari 70 persen, seperti bulan sabit nanti bentuknya, namun di MAJT memang akan ada acara pengamatan bareng-bareng sekalian Salat Gerhana," paparnya lebih lanjut.
Ia menambahkan peristiwa gerhana matahari akan dimulai sejak pukul 6.23 hingga 8.25. Meski demikian puncak gerhana akan terjadi pada pukul 7.24. "Berharap saja besok cuacanya cerah, dan tidak mendung karena kalau tertutup awan tidak akan kelihatan," pungkasnya. (*)
