Ramadan 2016
Ini Penjelasan Kenapa Harga Petai di Solo Naik Drastis Saat Ramadan
Ini Penjelasan Kenapa Harga Petai di Solo Naik Drastis Saat Ramadan
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Menjelang bulan Ramadhan, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan melakukan tindakan untuk mengendalikan inflasi atau naiknya harga-harga sejumlah komoditi.
Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Solo, Bandoe Widiarto mengatakan inflasi di Kota Bengawan cukup tinggi menjelang bulan puasa hingga usai Lebaran.
Dia menambahkan mengacu dari penyebab inflasi pada bulan Puasa dan Lebaran di Kota Bengawan, Pete diketahui menjadi salah satu komoditas pemicu lonjakan inflasi.
"Pete yang kerap dijadikan penyedap atau bumbu masakan juga berandil besar atas melonjaknya angka inflasi di Solo selain komoditi lainnya, seperti daging ayam ras, beras, cabe, dan bawang merah," ujar Bandoe, Selasa (31/5/2016).
Bandoe menambahkan pada tahun 2015, inflasi lantaran kenaikan sejumlah komoditi yang terjadi pada bulan Juli atau terkait dengan Puasa dan Lebaran, mencapai 0,96 persen.
Melalui pengalaman tahun-tahun sebelumnya, Bandoe bersama timnya berusaha untuk melakukan antisipasi supaya tidak terjadi lonjakan kenaikan harga yang berlebihan.
Dari hasil rapat koordinasi menghadapi kecenderungan kenaikan harga pada musim Puasa dan Lebaran, sejauh ini, menurutnya persediaan barang di pasar relatif mencukupi. Persediaaan beras misalnya, dipastikan mampu memenuhi kebutuhan hingga lima bulan ke depan.
Selain itu, untuk menekan angka inflasi musim Puasa dan Lebaran, TPID juga menggandeng kalangan ulama agar mengarahkan masyarakat menjadi konsumen bijaksana.
Kenaikan harga pada musim Puasa dan Lebaran, menurut Bandoe, sebenarnya lebih dipengaruhi perilaku masyarakat dalam pola konsumsi, dan sama sekali tidak terkait dengan hukum permintaan dan penawaran.
Lantaran hal ini, lewat kalangan ulama melalui ceramah keagamaan, diharapkan dapat mempengaruhi pola konsumsi sekaligus menjadi konsumen bijaksana dalam memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadhan dan Lebaran.
"Materi ceramah sudah disiapkan Departemen Agama bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI)," jelasnya sembari menyebut, sehingga tak terjadi gesekan di tengah masyarakat.
Di sisi lain, Asisten bidang Kesejaahteraan Masyarakat Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Rohana, menyebutkan, kenaikan harga pada saat menjelang Puasa hingga Lebaran, memang sering terjadi.
Tetapi menurutnya, dari pengalaman selama ini menunjukkan, persediaan berbagai komoditas di Solo relatif melimpah, demikian pula distribusi barang tak menjadi persoalan, namun selalu saja terjadi kenaikan harga. Untuk mengantisipasi lonjakan harga saat bulan Puasa dan Lebaran tahun ini, Pemkot Solo telah mengagendakan beberapa event pasar murah serta pembagian Sembako gratis kepada masyarakat dengan menggandeng berbagai elemen masyarakat. (*)