Mudik Lebaran 2016
Inilah Pengalaman Pemudik Motor Via Pantura
Indra Lutfi (38) seorang pemudik asal Jakarta tujuan Semarang mengatakan, arus lalu lintas di jalur Pantura Brebes hingga ke perbatasan Kota Tegal
Penulis: fajar eko nugroho | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Iring-iringan pemudik menggunakan kendaraan roda dua dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah mulai melintasi jalur utama Pantura Kabupaten Brebes, Jumat (1/7) sore.
Agung Andara (27) seorang pemudik roda dua asal Jakarta menuju Tegal, mengatakan arus lalu lintas mulai dari perbatasan Cirebon-Losari hingga Kabupaten Brebes ramai lancar. Ia memilih perjalanan siang hari meski udara Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Brebes panas untuk menghindari kemacetan.
"Mereka yang mengendarai mobil pribadi biasanya jalan malam hari," katanya.
Indra Lutfi (38) seorang pemudik asal Jakarta tujuan Semarang mengatakan, arus lalu lintas di jalur Pantura Brebes hingga ke perbatasan Kota Tegal relatif lancar, meski sempat ada kemacetan.
"Arus lalu lintas masih terkendali meski sempat terjadi antrean di Pasar Losari, Pasar Bulakamba, exit tol Brebes Barat, Klampok, pasar Induk Brebes Kota dan exit tol Brebes Timur," katanya.
Dinas Perhubungan dan Komunikasi (Dishubkominfo) Kabupaten Brebes mencatat pemudik sepeda motor pada Jumat mulai pukul 00.00-17.00 sebanyak 61.811. Kemudian kendaraan mobil pribadi dan mobil barang mencapai 10.000. Sedangkan bus jumlahnya mencapai 2.000 kendaraan.
Kasatlantas Polres Brebes AKP Arfan Zulkhan Sipayung memperkirakan pemudik sepeda motor akan terus berdatangan hingga Sabtu (2/7) dan Minggu (3/7).
"Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, pemudik roda dua memanfaatkan perjalanan siang hari, diperkirakan untuk menghindari antrean kendaraan, sedangkan pengendara roda empat memilih malam hari," kata Arfan.
Arfan meminta pemudik juga mewaspadai jalur tengah dan selatan dari Jakarta menuju Purwokerto-Yogyakarta. Selain kondisi jalan, terdapat beberapa titik kemacetan yang dapat menghambat perjalanan.
"Kondisi ruas jalur tengah dan selatan relatif bergelombang dan tak semulus di jalur Pantai Utara (Pantura). Jadi, pengguna jalan harus waspada," kata Arfan.
Sementara, terkait titik macet, hasil pemetaan yang dilakukan mendapati, titik macet berada di Pasar Bulakamba, Alun-alun Brebes, pintu keluar tol Brebes Timur hingga perbatasan Tegal Kota.
Jika terjadi kemacetan di dalam Kota Brebes dan tol Pejagan-Brebes Timur, Arfan menyarankan pemudik menggunakan jalur alternatif Brebes-Jatibarang. Selain itu, dipersiapkan pula jalur Losari-Bojongsari, Trengguli-Lemah Abang, Tanjung-Kersana, Bulusan-Slatri, Klampok-Sitanggal, Pebatan Barat-Banjaratma, Pebatan Timur-Jagalampeni, Jatibarang-Brebes, Jalan Veteran-Terlangu, dan Jalan Muhammad Yamin-Islamic Centre.
Di jalur tengah, titik macet terpetakan di simpang tiga Pasar Dermoleng. Arfan mengatakan, kemacetan dipicu adanya perlintasan kereta api yang penggunaannya meningkat seiring intensitas perlintasan kereta yang tinggi.
"Untuk menghindari kemacetan di pertigaan Pasar Dermoleng ini, pemudik bisa menggunakan jalur lingkar Ketanggungan," ujarnya.
Di jalur selatan, titik kemacetan terpetakan di Jalan Raya Ciregol Paguyangan. Titik kemacetan lain terdapat di Pasar Losari, Bulakmba, Brebes dan Bumiayu. "Di titik-titik tersebut, kemacetan biasa terjadi karena adanya pasar tumpah," ujarnya. (nug)