Pemprov Permudah Akses Informasi Publik
Staf Kebingungan saat Ganjar Pranowo Memotret Sampah
Banyak cara dilakukan orang untuk berkomunikasi. Apa yang dilakukan Pemprov Jateng untuk menjaring informasi dari warga tergolong sukses
Penulis: m nur huda | Editor: iswidodo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Banyak cara dilakukan orang untuk berkomunikasi. Apa yang dilakukan Pemprov Jateng untuk menjaring informasi dari warga tergolong sukses.
Mobil pengawal atau Voorijder dari Polda Jateng perlahan melambatkan laju dan menepi di salah satu Desa di Jalan Raya Ceper-Besole, Kabupaten Klaten, belum lama ini. Tak lama, seorang lelaki tinggi kurus mengenakan setelan pakaian adat Samin, turun dari mobil Toyota HiAce bernomor polisi H 1. Dia adalah Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Ia langsung mengeluarkan telepon genggam dari sakunya dan memotret gundukan sampah di tepi jalan tersebut. Ganjar menyapa dan berbincang dengan warga setempat mengenai keberadaan tumpukan sampah itu.
Beberapa Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi Jateng dan Staf yang ikut dalam rombongan itu terlihat kebingungan, sebab ini tak masuk dalam agenda kegiatan Gubernur hari itu.
“Banyak masyarakat yang lapor ke saya melalui twitter dengan mengirim foto tumpukan sampah yang tidak diangkut-angkut,” ujar Ganjar.
Saat itu juga, ia langsung menelepon Bupati Klaten, Sri Hartini, dan memerintahkan agar jajaranya membersihkan secepatnya. Berselang beberapa menit, datanglah truk pengangkut sampah.
Sejak Ganjar dan Heru Sudjatmoko dilantik jadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng pada 23 Agustus 2013, memang membuka akses seluasnya dengan masyarakat, terutama melalui media sosial. Yaitu twitter di akun @ganjarpranowo, facebook di akun Ganjar Pranowo, dan instagram @ganjar_pranowo.
“Untuk twitter saya pegang sendiri, kalau lainnya memang ada tim,” ujar Ganjar.
Pihaknya mewajibkan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi Jateng dan Kepala SKPD memiliki akun twitter. Ini membuat masyarakat mudah berkeluh kesah mengenai layanan publik langsung ke Gubernur maupun instansi terkait.
Menurutnya, cara ini merupakan salah satu program unggulan Ganjar dan Heru berupa penguatan sistem informasi dan layanan publik. Melalui cara ini pula ia berupaya melakukan reformasi birokrasi.
Mudahnya akses masyarakat melapor berbagai persoalan, membuat para Kepala SKPD Provinsi Jateng sering ‘kelabakan’. Ketika ada masyarakat melaporkan kondisi wilayah ke Gubernur melalui twitter, seketika itu juga Ganjar mendelegasikan pada jajarannya untuk menindaklanjuti.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jateng, Suryo Banendro, menceritakan, pernah seorang warga di Pati melalui akun @surotodjuremi lapor ke Ganjar bahwa sawahnya diserang hama tikus.
Alasan lapor ke Gubernur karena ketika mengadu ke instansi terkait di Pati, tak kunjung direspon. Oleh Gubernur kemudian didelegasikan ke Suryo Banendro melalui akun twitter @Sbanendro. Suryo langsung menghubungi jajarannya untuk mengecek dan menindaklanjuti laporan Suroto.
“Kami sudah dikasih obat penangkal tikus. Saya sangat terkesan, lapor lewat twitter langsung ditindaklanjuti,” kata Suroto ketika dihubungi Tribun melalui telepon, beberapa waktu lalu.
Kepala Bagian Tata Usaha Gubernur, Hanung C Saputro mengungkap, tiap hari setidaknya ada puluhan SMS masuk ke nomor telepon selulernya. SMS tersebut berisi berbagai aduan masyarakat mengenai kinerja layanan publik di SKPD maupun Pemkab/Pemkot, bahkan tak sedikit orang yang sekadar iseng.