Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Helikopter Jatuh

Lettu Ginas Sebenarnya Ingin Segera Temui Istri

Di mata kerabat, almarhum Ginas merupakan sosok yang rendah hati dan perhatian terhadap teman

Editor: a prianggoro
istimewa
Lettu Cpn Abdi Darnain ditemukan dalam kondisi hidup meski terluka. Abdi dievakuasi menggunakan heli TNI AU Super Puma Jenis NAS 332, sekitar 16.22 Wita. 

TRIBUNJATENG.COM ‑ Suasana duka kental terasa di salah satu rumah di Demangan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta, Selasa (29/11) pagi. Lantunan ayat suci Alquran dan sejumlah karangan bunga berjajar rapi di rumah duka lokasi penyemayaman Lettu CPN Ginas Sasmita Aji.

Tangis tak terbendung tiba‑tiba pecah saat jenazah salah satu korban tewas helikopter Bell‑412 EP tiba di rumah duka. Jenazah perwira pertama TNI AD asal Madiun Jawa Timur itu disemayamkan di rumah mertuanya di Demangan.

Dimas Ariesta, salah satu kerabat Ginas menceritakan, sebenarnya almarhum pernah mengatakan ingin segera pulang ke Yogyakarta.

Ia ingin segera menemui istrinya, Bonita Larendra Sutrisno, dan anak laki‑lakinya berumur 10 bulan. "Sebenarnya ketika itu, Ginas sudah mau pulang ke rumah, tetapi ada tugas tambahan dan dia ikut ke perbatasan," ujar Dimas.

Namun nahas, heli yang membawanya terjatuh di perbukitan dan jurang yang berada di Long Sulit, Mentarang Hulu, Malinau, Kalimatan Utara (Kaltara), Kamis (24/11) lalu.

Saat itu ada lima orang awak yang berada di dalam heli. Pada peristiwa itu ada tiga awak lain yang menjadi korban meninggal dunia. Ketiganya yakni Yohanes Saputra, Bayu Sadeli, dan Suyanto. Satu orang selamat, yakni Abdi Darnain yang ditemukan pingsan di bawah puing heli.

Di mata kerabat, almarhum Ginas merupakan sosok yang rendah hati dan perhatian terhadap teman. Prajurit yang sudah mengabdi selama enam tahun itu baru sebulan ditempatkan di Kalimantan.

Sulung dari tiga bersaudara itu dimakamkan di TMP Kusumanegara Yogya. Upacara penyerahan jenazah dari keluarga ke negara dipimpin Danpusdik Penerbad Semarang, Kolonel CPN Suprapto.

Istri almarhum, Bonita, terlihat sangat terpukul. Ia tak berhenti menangis mulai dari peti jenazah memasuki area pemakaman hingga persiapan penguburan. Saat tembakan penghormatan dilepaskan dan peti jenazah diturunkan, ia semakin menunjukkan kesedihannya.

Ketika pihak keluarga dipersilakan memberikan penghormatan terakhir dengan menabur bunga, Bonita tampak tak kuasa. Badannya lemas hingga harus dibopong pihak keluarga untuk berdiri.

"Yang bersangkutan (Lettu Ginas--Red) tunai gugur dalam tugas, negara pun akan memberikan penghargaan di antaranya kenaikan pangkat luar biasa anumerta," ujar Danrem 072/Pamungkas Yogyakarta, Brigjen TNI Fajar Setyawan,Fajar.

Komandan Pusat Pendidikan (Danpusdik) Penerbad Semarang, Kolonel CPN Suprapto mengatakan, almarhum gugur dalam penugasan pengamanan perbatasan Indonesia‑Malaysia. Ia dikenal penerbang yang baik maupun tugas harian.

"Track record-nya baik bahkan sebenarnya almarhum sedang dipromosikan sebagai captain pilot," tutur Suprapto.

Mohon ampun
Kesedihan serupa hadir saat pemakaman korban lain, Praka Suyanto, di TPU Desa Sobontoro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan. Di rumah duka, istri Praka Suyanto, Lina, menangis dan berteriak memohon ampun lantaran tidak bisa memberi pertolongan kepada sang suami.

"Papa mohon ampun, Mama minta maaf tidak bisa memberikan pertolongan. Maafkan Mama ya Papa. Ampun Papa, maafkan Mama," kata Lina sembari menciumi peti jenazah suaminya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved