Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pelaku Penculikan 3 Anak Blak-blakan soal Jual Organ Tubuh Anak-anak yang Diculiknya

Selang satu hari dari aksi penculikan itu, yakni pada tanggal 13 Maret, ketiga korban ditemukan di Sindangbarang bersama kedua pelaku

Editor: muslimah
Tribun Jabar/Dian Nugraha
Pasangan Suami Istri H (35) dan WW (30), pelaku penculikan tiga anak di Cidaun, Cianjur, dipamerkan kepada wartawan di Mapolres Cianjur, Kamis (23/3/2017). 

Polisi menangkap mereka tidak lama setelah melakukan aksi penculikan di Cidaun, 12 Maret 2017.

"Tanggal 12 Maret ada laporan dari seorang bernama Popon (40) warga Desa Kertajadi bahwa anaknya Rudiyanto (10) hilang. Dia sempat mencarinya ke rumah pelaku (Hendrik) tapi tidak ditemukan," ujar Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Benny Cahyadi di Mapolres Cianjur.

Bukan hanya Rudiyanto, Hendrik dan Istrinya juga membawa kabur Dadan (10) bin Killi dan Hendrik (10) bin Ason (6).

Selang satu hari dari aksi penculikan itu, yakni pada tanggal 13 Maret, ketiga korban ditemukan di Sindangbarang bersama kedua pelaku.

Jarak Cidaun ke Sindangbarang sekitar 30 kilometer.

"Pelaku memang berpindah-pindah tempat sehingga pelacakan cukup sulit. Terakhir pelaku ada di Sindang Barang setelah sebelumnya kami berkoordinasi dengan warga sekitar," ujar Benny seraya membenarkan kedua korban sempat akan dihakimi massa.

Keduanya kini ditahan di ruang tahanan Mapolres Cianjur dan dijerat pasal 83 Jo. Pasal 76F Undang-undang RI nomor 35/2014 tentang perubahan atas Undang-undang nomor 23/2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun.

Tampak suami istri itu sangat kusam. Namun, Hendrik sang suami bertato di dadanya.

Pria yang sehari-hari bekerja serabutan itu mengaku akan membawa ketiga bocah asal Kertajadi itu ke Sukabumi.

Kapolri Tegaskan soal Penculikan Anak Seharga Rp 5 Miliar

Berita soal penculikan anak untuk dijual organnya adalah bohong atau hoax.

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengaku juga sempat menerima informasi yang banyak beredar di dunia maya dan berbagai aplikasi komunikasi itu.

Kepada wartawan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta Pusat, Selasa (21/3/2017), Tito Karnavian sudah menyuruh anak buahnya untuk mengklarifikasi berita tersebut.

Diketahui bahwa informasi tersebut tidak betul atau hoax.

"Saya cek ke Manado. Saya cek juga ke Polda Metro Jaya, karena ini berkembang juga di Jakarta. Kita cek (ternyata) hoax," ujar Tito Karavian kepada wartawan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved