Hari Kartini
RSUP dr Kariadi Latih Kader Posyandu se Kecamatan Mijen
Sejumlah 84 Kader Posyandu se-Kecamatan Mijen berkumpul mengenakan kebaya di Aula Kelurahan Jatisari, Sabtu (29/4/2017) sore.
Penulis: bakti buwono budiasto | Editor: iswidodo
Laporan wartawan Tribun jateng, bakti Buwono
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sejumlah 84 Kader Posyandu se-Kecamatan Mijen berkumpul mengenakan kebaya di Aula Kelurahan Jatisari, Sabtu (29/4/2017) sore.
Mereka berkumpul untuk mengikuti pelatihan yang diadakan RSUP dr Kariadi sekaligus merayakan Hari Kartini.
"Peran kader posyandu sangat penting karena merekalah yang langsung bersentuhan dengan para ibu," kata Direktur Umum & Operasional RSUP Dr. Kariadi, dr. Arif R. Sadad, SH., SpF.,Msi.Med dalam keterangan yang diterima Tribun Jateng.
Ia menjelaskan tugas kader Posyandu bukan hanya memantau perkembangan balita tapi juga ibu hamil.
Arif menuturkan, pihaknya berkonsentrasi pada angka kematian ibu hamil.
Saat ini tingkat kematian ibu hamil di Kota Semarang cukup tinggi.
"Kota semarang menduduki peringkat ketiga se Jawa Tengah setelah Kabupaten Brebes dan Kabupate Pekalongan," tuturnya.
Ia mengatakan hal itu cukup mengejutkan karena keberadaan rumah sakit di kota Semarang sangat banyak.
Di sisi lain, Kota Semarang merupakan parameter keberhasilan dalam bidang kesehatan di Jateng.
Beberapa penyebab kematian ibu hamil antara lain sistem rujukan kurang optimal, pengetahuan bidan masih kurang dan lain sebagainya.
Dokter spesialis anak, dr Adhie Nur Radityo, Sp A menambahkan peran kader posyandu sangat vital.
Selain memeriksa ibu hamil, mereka juga punya tanggung jawab memantau perkembangan balita.
Pihaknya mengajarkan kader untuk melakukan screening perkembangan dan pertumbuhan balita.
Kemudian, mengajarkan cara pemberian makanan pendamping ASI yang baik.
"Hal yang sering kader posyandu lupa adalah mengisi buku kesehatan ibu dan anak," ujarnya. (*)