Tribun Community
Mengintip Aktivitas Komunitas Trucukan Semarang Ramai di Grup Facebook
Bunyi kicauannya unik. Bila sering menang di gantangan, harganya bisa terdongkrak hingga jutaan rupiah.
Penulis: hesty imaniar | Editor: Catur waskito Edy
“Sembari kopdar biasanya kami juga menggelar lomba, baik skala kecil maupun besar, baik internal antaranggota komunitas sendiri atau keluar secara luas," terangnya.
Untuk lomba, ada beberapa kelas yang digelar, yaitu VIP, kelas paling tinggi yang diikuti oleh burung trucukan di kelas berdasarkan ranking, BOB, yakni Best of the Best.
Lalu, ada kelas Bintang atau burung trucukan yang pernah juara untuk bisa masuk ke nominasi kelas tertinggi. Kemudian Sejati yaitu, burung trucukan yang sudah pernah satu atau dua kali ikut lomba.
"Dan yang terakhir kelas Hore, atau kelas untuk burung trucukan pemula,” jelas Didit.
Yang unik, meski komunitas ini penghobi berat memelihara burung trucukan, KTS justru punya program melepasnya ke alam bebas. Wakil Ketua KTS, M Sofyan Mustajab mengatakan, kegiatan itu sebagai upaya melestarikan burung trucukan di alam bebas.
“Sedikitnya ada 22 burung trucukan kami lepaskan ke alam bebas,” paparnya.
Terkadang KTS ini juga melakukan touring ke luar daerah. Kegiatan ini sebagai sarana menjalin komunikasi dengan pecinta trucukan di lain daerah.
Sekretaris Komunitas Trucukan Semarang, Bagus Kristanto, mengatakan, bila tertarik ingin bergabung, bisa datang ke kesekretariatan yang ada di Jalan Kenconowungu 4 Nomer 8-12 Semarang (HP 085877837628-081901860741).
“Daftar ke KTS gratis, hanya saja ketika kopdar diwajibkan membayar uang kas Rp 15 ribu,” katanya. (*)