Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

KASUS NARKOBA

BNN Tembak Mati Dua Pengedar Sabu

Petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) menangkap sembilan pria, yang diduga pengedar sabu-sabu jaringan internasional di Perbaungan, Kabupaten Serdang

Editor: iswidodo
Tribun Jateng/Muh Radlis/dok
FOTO DOKUMEN Kacang berisi sabu yang disita petugas sebagai barang bukti. 

TRIBUNJATENG.COM - Petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) menangkap sembilan pria, yang diduga pengedar sabu-sabu jaringan internasional di Perbaungan, Kabupaten Serdangbedagai, Sumut, Sabtu, (15/7).

Dua, dari sembilan tersangka pengedar sabu tersebut, tewas ditembak petugas.

Anggota BNN menangkap mereka di tempat terpisah.

Penangkapan pertama terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Desa Pasar Bengkel. Di lokasi ini, petugas BNN menangkap tiga pelaku.

Lokasi penangkapan kedua di warung Pak Buyung, di depan lapangan Sergai Walk Perbaungan, yang bersampingan dengan SPBU Perbaungan. Mereka yang dicokok adalah Bambang, Suheryanto, Panjul alias Boy, Rovvi, Untung, Samsul Bahri, Saiful Saragih, Heri Agus Marzuki dan Edi Sirait. Dua orang yang meninggal adalah Bambang dan Panjul.

Pemilik warung, Buyung menceritakan, saat BNN melakukan penangkapan, tidak berada di tempat kejadian. Ia datang setelah mendapat informasi dari tetangganya, ada keramaian di warungnya. Tapi, ia tahu saat penangkapan beberapa tersangka pengedar sabu sedang sarapan di warungnya.

"Aku datang ke sini sudah ramai. Aku cuma nampak ada satu orang yang ditembak kakinya dan berdarah. Mereka itu datang ke sini naik sepeda motor," ujar Buyung. Hal yang hampir serupa juga diungkapkan istri Buyung, Ijah.

Ijah mengatakan, saat kejadian, yang berjualan di warungnya adalah anggotanya. Namun, ia mengatakan, orang yang melakukan penangkapan semuanya memakai senjata api.

"Gak taulah aku polisi atau BNN, cuma semuanya nampakku ada pistolnya. Mereka gak ada yang pakai baju dinas, pakai baju biasa aja semua. Anggotaku gemetaran tadi. Karena dia memang gak tahu kalau ada penjahat rupanya. Mau sarapann dan pesan Indomie tadi mereka. Waktu penangkapan itu, ada yang sudah makan dan ada yang belum," kata Ijah.

Warga Kelurahan Tualang Kecamatan Perbaungan tersebut menambahkan, saat tiba di lokasi, warungnya sudah ramai. Ia mengaku, sempat dilarang mendekat ke warungnya.

"Pertama aku gak dikasih masuk. Dibilang mereka (petugas), jangan dekat Bu nanti kena peluru. Kubilanglah saat itu aku yang punya warung. Itulah baru mereka kasi aku lewat, dan disitu kulihat yang jaga warungku bergetar ketakutan. Kalau kata orang-orang, yang ditangkap itu bawa narkoba. Aku gak tahulah. Tapi ada memang yang kena tembak, makanya itu ada bercak darah," kata Ijah.

Pantauan Tribun, sekitar tiga meter dari warung Buyung , tepatnya di depan pintu keluar SPBU ada bercak darah. Buyung menceritakan, infonya saat penangkapan satu orang sempat melarikan diri. Ia lari ke arah belakang kantor BRI, Jalan Kabupaten Perbaungan. Tapi, petugas BNN berhasil menembak orang tersebut. Pengedar sabu tersebut kemudian dievakuasi naik becak ke dekat warung Buyung.

Sementara itu, warga Desa Lidah Tanah, Kecamatan Perbaungan, Husni, menceritakan, penangkapan di SPBU Pasar Bengkel sekira pukul 06.30 WIB. Saat itu, ia mengaku, sedang membeli bahan bakar sepeda motor.

"Saat aku beli minyak itu sudah ramai di galon (SPBU). Yang nampak aku satu orang aja yang ditangkap. Gak tahulah BNN atau polisi, cuma orang itu pakai senjata," katanya.

Terkait penangkapan ini, Kepala BNN Sumut Brigjen Andi Loedianto, yang dikonfirmasi Sabtu siang, belum bersedia berbicara banyak. Saat dihubungi melalui telepon seluler, ia hanya membenarkan kalau anggota BNN melakukan penangkapan di kawasan Perbaungan. Namun, ia tidak mau menjawab apakah petugas yang melakukan penangkapan BNN Sumut atau Pusat.

" Iya memang dari BNN yang melakukan penangkapan. Lengkapnya saya belum bisa kasih tahu," ujar Andi.
Sebelumnya, Tribun sempat mendapatkan informasi bahwa, satu dari sembilan orang yang ditangkap itu adalah anggota polisi, Aiptu Suherianto. Ia merupakan anggota Satpolair Polres Serdangbedagai. Mengenai kabar tersebut, Kasatpolair Polres Serdangbedagai AKP Edi Palantino tidak menampiknya. Ia menambahkan, pihak Polres masih mencari tahu kebenaran informasi itu.

"Inilah yang masih kita cari tahu informasinya. Belum pasti juga ini. Tapi Kasatnarkoba sama Kasipropam mau ke Polda untuk memastikan," kata Edi. Ia menyebut, sehari-hari Aiptu Suherianto bertugas menjadi Kepala Pos Pantai Cermin. Selama ini, katanya, kinerja anggotanya itu cukup baik. "Kalau kinerja, ya baik. Saya juga gak pernah dapat informasi apa-apa tentang dia," kata Edi. (tribunjateng/cetak)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved