Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

KISAH Taubat Deni Setia, Terpidana Mati Kasus Narkoba, Lolos dari Maut hingga Ingin Bebas

"Kalau berbisnis narkoba itu tak mikir risiko, karena keuntungannya besar,"katanya

Penulis: khoirul muzaki | Editor: bakti buwono budiasto
TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKKI
Deni Setya Maharwan, napi penerima grasi dari hukuman mati menjadi seumur hidup, saat diberi kesempatan memberikan sambutan di acara sertijab Kalapas Batu Nusakambangan beberapa waktu lalu 

Deni bahkan sempat ingin berbisnis narkoba kembali dari bilik penjara.

Masjid Lapas Batu menjadi tempat bagi Deni peroleh hidayah.

Hatinya leleh seiring dengan keseringannya sembahyang dan mengaji di masjid.

Pikirannya terang.

Ia tak ingin mati cepat sebagai pendosa.

Sembari terus berdoa, ia berjuang memperbaiki sikap agar memperoleh pengampunan dari pemerintah hingga bebas dari eksekusi.

Pihak Lapas melihat perubahan perilaku Deni sehingga pantas mendapatkan apresiasi.

Sampai akhirnya, ia dipercaya menjadi ketua takmir masjid Lapas Batu sekaligus mengelola pesantren Lapas.

Deni bertugas membimbing napi lain untuk mengikuti kegiatan kerohanian.

Almarhum Freddy Budiman, mantan gembong narkoba sempat menjadi jamaah di masjidnya, sebelum akhirnya ia dieksekusi mati pada 2016.

"Kini, saya dipercaya untuk mengelola perpustakaan Lapas,"katanya

Keinginan Deni untuk bebas begitu kuat.

Baca: Kejam! Sang Ayah Tutup Kepala Bayi Perempuannya dengan Bantal Hingga Tewas

Perjalanannya mulai divonis hukuman mati hingga memperoleh grasi menjadi seumur hidup diliputi perjuangan.

Ia pun berambisi usulan remisi perubahan pidananya menjadi 20 tahun dikabulkan presiden.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved