Manajemen Gojek Menyayangkan Adanya Sweeping Tukang Ojek oleh Awak Angkot
Sejumlah awak angkot di Kota Salatiga melakukan sweeping terhadap gojek yang masih nekat tarik penumpang di Kota Salatiga
Penulis: deni setiawan | Editor: iswidodo
Wali Kota Salatiga Yuliyanto prihatin atas aksi mogok operasional para awak angkutan kota (angkota) Salatiga yang digelar sejak Senin (21/8) siang hingga Selasa (22/8).
Yuliyanto meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Salatiga untuk segera berkoordinasi dengan beberapa instansi yang memiliki kendaraan, baik itu bus maupun truk.
Yuliyanto bersyukur banyak pihak yang membantu. “Sebenarnya kami sudah mengimbau baik kepada perwakilan Induk Paguyuban Angkota Salatiga (IPAS) maupun Organisasi Angkutan Darat (Organda) agar tidak perlu melakukan aksi mogok operasi. Tetapi ternyata mereka memilih itu. Kami tidak bisa menghalanginya. Silakan saja,” ucapnya.
“Sebenarnya aksi sweeping tersebut tidak boleh karena bertentangan dengan aturan hukum, tak terkecuali di Salatiga. Tetapi di sisi lain, kami mengapresiasi mereka karena sweeping-nya tidak anarkis,” kata Yuliyanto.
Yuliyanto mengatakan ada tiga driver Gojek berikut operatornya yang ditangkap karena diketahui masih beroperasi. Padahal sesuai imbauan resmi, ojek online tersebut dilarang beroperasi di Salatiga.
“Tadi mereka yang ditangkap, diserahkan ke pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Salatiga. Mereka beralasan masih beroperasi karena belum memperoleh pemberitahuan dari manajemen Gojek Indonesia,” ucapnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Kota Salatiga Susanto mengatakan Gojek masih dilarang beroperasi karena belum ada kata kesepakatan apalagi mengantongi izin. “Jangan justru kenekatan mereka akan membuat keruh suasana,” katanya. (tribunjateng/cetak/Wan/dse)