Bakal Terdampak Tol, Yayasan Danamon Peduli Beri Pelatihan E-Commerce pada UKM Kota Pekalongan
Bank Danamon bersama Yayasan Danamon Peduli menggelar pelatihan bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM)
Penulis: m zaenal arifin | Editor: bakti buwono budiasto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Pembangunan jalan tol Batang-Pemalang di Jawa Tengah secara tidak langsung berdampak pada perkembangan bisnis di Kota dan Kabupaten Pekalongan.
Meskipun pembangunan jalan tol tidak secara langsung melewati daerah tersebut.
Untuk itu, Bank Danamon bersama Yayasan Danamon Peduli menggelar pelatihan bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) bertajuk 'Strategi Menghadapi Dampak Positif-Negatif Pembangunan untuk Pengembangan Industri Batik'
"Pelaku UKM di Kota Pekalongan harus bersiap menghadapi potensi bisnis yang ditimbulkan adanya jalan tol. Sebagai sentra industri batik, pelaku usaha yang ada di Kota Pekalongan perlu terus mengembangkan usahanya," kata Ketua Umum Yayasan Danamon Peduli, Restu Pratiwi, dalam rilisnya kepada Tribun Jateng, Kamis (7/9/2017).
Danamon Peduli bekerjasama dengan Pemerintah Kota Pekalongan dalam memfasilitasi pelatihan yang diikuti yang melibatkan 50 UKM di Kota Pekalongan.
Baca: Bus Antar Jemput Siswa Mangkrak, Begini Jawaban Bupati Kendal
Diharapkan, pelatihan ini menjadi wadah komunikasi dan bertukar pikiran bagi pemangku kepentingan industri batik di Pekalongan.
"Kemudian secara bersama-sama, menyusun langkah dan strategi menghadapi peluang dan tantangan dari pembangunan jalan tol tersebut," ujarnya.
Restu memaparkan, sejak 2010 lalu, Danamon Peduli telah bekerjasama dengan Pemerintah Kota Pekalongan dalam program revitalisasi pasar rakyat bertajuk Pasar Sejahtera (Sehat, Hijau, Bersih dan Terawat).
Pasar Sejahtera merupakan program revitalisasi yang meliputi aspek fisik dan non fisik dari pasar rakyat.
Baca: Polda Jateng Kerahkan 2.800 Personel Amankan Aksi Solidaritas Rohingya di Magelang
Peningkatan kapasitas dilakukan di antaranya melalui kegiatan pelatihan sebagai salah satu bentuk dukungan non fisik terhadap keberadaan pelaku usaha UKM, baik dalam ruang lingkup pasar tradisional maupun UKM secara umum.
"Adanya jalan tol memperbesar kemungkinan waktu tempuh menuju Kota Pekalongan menjadi semakin cepat, sehingga hal ini menjadi daya tarik dan potensi mendatangkan banyak wisatawan maupun pelaku usaha ke Kota Pekalongan," paparnya.
Namun di lain pihak adanya jalan tol yang menghubungkan ke banyak tujuan kota lainnya memungkinkan pengguna jalan tol untuk tidak melewati atau singgah ke Kota Pekalongan sehingga ada kemungkinan hilangnya kesempatan terjadi interaksi dan perdagangan.
Baca: Pengumuman, Minggu Depan Jembatan Wonokerto Pantura Demak Ditutup Satu Jalur
"Dalam pelatihan, kami ingin membuka wawasan pelaku UKM untuk mampu mempersiapkan langkah antisipasi dan menyusun strategi dalam menghadapi berbagai dampak pembangunan bagi usahanya," jelasnya.
Yayasan Danamon Peduli telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 250 juta selama 2017 untuk kegiatan pelatihan dan literasi keuangan UKM dengan sasaran lokasi pelatihan di Yogyakarta, Pekalongan, Probolinggo, dan Balikpapan.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Pekalongan, Zainul Hakim mengatakan, pelaku UKM harus siap mengantisipasi dampak adanya pembangunan jalan tol.
Dengan adanya akses tol tersebut, maka dimungkinkan kendaraan melewati Kota Pekalongan akan berkurang.
"Karena kendaraan, khususnya yang jarak jauh, akan lebih memilih melewati tol. Sehingga volume kendaraan yang melewati Kota Pekalongan kemungkinan akan berkurang," katanya.
Baca: RICUH, Taksi akan Naikkan Penumpang di Lokasi Demonstasi Dikejar dan Dipukuli
Untuk itu, ia mengimbau pelaku UKM untuk mempersiapkan diri mengantisipasi penurunan jumlah wisatawan yang datang ke Kota Batik.
Di antaranya pelaku UKM harus memanfaatkan e-commerce agar pasar semakin luas.
"Kalau hanya mengandalkan wisatawan atau orang yang singgah di Pekalongan saja, maka usaha akan stagnan dan tidak berkembang. Meskipun diyakini ada fanatisme orang tetap akan mencari batik Pekalongan. Tapi era digital ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin demi pengembangan usaha," jelasnya. (*)