Polres Banyumas Amankan 35 Orang yang Berkemah di Baturraden, Ada Apa?
Polres Banyumas mengamankan sekitar 35 orang yang sedang kemah di bukit Cendana kaki gunung Slamet Baturraden.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: bakti buwono budiasto
Klarifikasi itu dinilainya wajar lantaran LMDH merasa tidak pernah memberikan izin atau menerima pemberitahuan terkait aktivitas mereka di hutan sebagaimana prosedur yang selama ini berjalan.
Warga semakin merasa janggal saat mereka kebingungan menjawab pertanyaan yang diajukan warga.
"Jawabannya berbelit-belit dan bingung menunjukkan lokasi serta kegiatan mereka apa,"katanya
Purnomo mengatakan, LMDH berhak tahu segala aktivitas masyarakat di hutan lantaran lembaga itu memikul tanggung jawab dalam menjaga dan melestarikan kawasan hutan.
Karena itu, Purnomo mengaku tidak mempermasalahkan latar belakang organisasi kelompok itu.
Baca: Kenang Bencana Kekeringan Tahun 70-an, Warga Kudus Ini Gelar Ruwatan di Sendang Widodari
Pihaknya juga tidak mempersoalkan temuan barang bawaan mereka berupa senjata tajam dan bendera bertuliskan huruf Arab.
"Kami hanya meresahkan sikap mereka yang tidak sopan serta legalitas mereka berkegiatan di hutan. Soal organisasi atau benda yang mereka bawa itu bukan urusan kami,"katanya
Perwakilan kelompok Umar mengatakan, pihaknya menggelar aktivitas wajar di hutan, yakni kemah selama sehari semalam.
Kegiatan itu dalam rangka merayakan malam pergantian tahun baru Hijriah 1 Muharram.
Sementara kegiatan yang pihaknya lakukan selama di hutan adalah berkumpul biasa dan membaca Al Quran.
Kegiatan itu menurut dia merupakan inisiatif bersama untuk memperingati malam 1 Syuro, bukan atas komando orang atau kelompok tertentu.
Baca: Prit! PSIS Semarang Taklukkan PSMS Medan 2-1, Begini Jalannya Pertandingan
"Kegiatan kami camping, tahfiz Quran dan kumpul-kumpul di sana,"katanya
Adapun bendera dan topi bertuliskan Arab yang dibawa pihaknya tak berkaitan dengan organisasi tertentu yang dilarang pemerintah.
Kain bertuliskan kalimat Tauhid itu disebutnya bendera umat Islam, bukan milik kelompok atau organisasi tertentu.
Sementara senjata tajam atau golok yang mereka bawa tak lebih untuk keperluan perkemahan di hutan.
"Itu untuk keperluan camping,"katanya. (*)