OPINI
Pembelajaran Konvensional vs Online
Metode pembelajaran konvensional cenderung membosankan, membuat daya serap rendah, cepat hilang, karena bersifat menghafal
Opini ini ditulis oleh Indargarini S Kom, Guru TIK SMP N 2 Karanganyar Demak
TRIBUNJATENG.COM - Setiap guru yang akan mengajar senantiasa dihadapkan kepada pilihan metode pembelajaran. Banyak metode yang bisa dipilih oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar. Apalagi, sekarang, perkembangan teknologi yang semakin pesat mendorong guru untuk melakukan inovasi dalam menyampaikan materi pelajaran. Kecanggihan teknologi bisa menjadi alternatif bagi guru dalam mendidik murid.
Satu bentuk pembelajaran yang masih berlaku dan sangat banyak digunakan oleh guru adalah metode konvensional. Pembelajaran konvensional banyak dipakai oleh guru yang berperan sebagai "penransfer ilmu", sedangkan siswa lebih pasif sebagai "penerima ilmu". Dalam hal ini, guru lebih sering menggunakan modus telling (pemberian informasi) ketimbang demonstrating (memperagakan) dan doing direct performance (memberikan kesempatan untuk unjuk kerja secara langsung).
Dengan kata lain, guru lebih sering menggunakan menggunakan strategi atau metode ceramah atau drill dengan mengikuti urutan materi dalam kurikulum secara ketat. Guru berasumsi bahwa keberhasilan program pembelajaran dilihat dari ketuntasan menyampaikan seluruh materi yang ada dalam kurikulum.
Kelebihan metode pembelajaran konvensional, satu di antaranya, guru dapat menyampaikan informasi lebih cepat serta membangkitkan minat siswa terhadap informasi. Dan yang terpenting, metode konvensional lebih mudah digunakan dalam proses belajar mengajar.
Namun, kekurangan metode pembelajaran tersebut adalah sering terjadi kesulitan untuk menjaga agar siswa tetap tertarik dengan apa yang dipelajari. Sebab, metode pembelajaran konvensional cenderung membosankan, membuat daya serap rendah, cepat hilang, karena bersifat menghafal. Selain itu, pembelajaran konvensional lebih menekankan kepada penguasaan konsep-konsep, bukan kompetensi.
Lain hal dengan metode pembelajaran online. Pembelajaran yang disampaikan secara elektronik menggunakan komputer yang tersambung ke jaringan internet kini berkembang semakin pesat. Aplikasi pendukungnya pun kian menjamur. Walhasil, banyak situs belajar online yang dapat kita akses untuk mendukung kegiatan belajar.
Konsep pembelajaraan online memposisikan siswa untuk belajar mandiri ataupun secara bersama-sama layaknya di kelas nyata. Belajar seperti itu acap disebut "kelas virtual". Siswa dapat dapat berinteraksi dengan guru melalui kamera komputer yang telah terhubung dengan jaringan internet. Guru tidak perlu hadir dalam kelas secara fisik karena siswa dapat mempelajari bahan ajar dan mengerjakan tugas-tugas serta ujian dengan cara mengakses komputer. Di samping itu, antarsiswa dapat berinteraksi untuk berdiskusi melalui email. aplikasi chat, dan sebagainya.
Kelebihan pembelajaran online semakin didukung oleh fasilitas e-moderating. Guru dan siswa bisa saling berkomunikasi melalui internet tanpa dibatasi oleh jarak, ruang, maupun waktu. Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar yang terstruktur dan terjadwal sehingga bisa saling menilai seberapa jauh bahan ajar dipelajari. Siswa dapat melakukan kajian bahan belajar setiap saat. Akibatnya, siswa akan menjadi aktif dan mandiri.
Dari sekian banyak kelebihan, kekurangan pembelajaran online adalah perubahan peran guru yang semula hanya menguasai teknik pembelajaran konvensional menjadi harus mengetahui teknik pembelajaran berbasis information and communication technology. Siswa yang tidak memiliki motivasi belajar tinggi bakal cenderung gagal. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet atau jaringan.
Apapun yang dipilih, pembelajaran konvensional ataupun pembelajaran online adalah metode yang dapat mendukung proses pembelajaran sehingga mampu memberi hasil maksimal dan optimal bagi siswa. Di sini, pembelajaran online dapat menjadi mitra atau saling melengkapi dengan pembelajaran konvensional di kelas. Pembelajaran online juga bisa digunakan sebagai alat untuk program pengayaan siswa. (tribunjateng/cetak)