Duh, Koridor I BRT Trans Semarang Paling Banyak Keluhan, Warganet : Dalemnya Aja Kotor
Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang mengevaluasi pelayanan Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang
Penulis: galih permadi | Editor: bakti buwono budiasto
Sanksi yang diberikan, lanjut Ade, diharapkan supaya sopir dan petugas tiket yang masih bertugas untuk memberikan pelayanan yang baik dan sesuai SOP.
"Kami tidak main-main dengan bentuk pelanggaran. Dulu dikatakan manajemen BRT ada pembiaran terhadap karyawan yang 'tidak beres', kini tidak lagi anggapan seperti itu," ujarnya.
Baca: Tutup Jalan Desa, Satpol PP dan Komisi B DPRD Kudus Segel PT SJB
Ade mengatakan pendapatan BRT kini sudah mencapai di kisaran Rp 72 juta-Rp 84 juta per hari.
"Awal bulan april kemarin setelah launching koridor V dan VI pendapatan di angka rata-rata per hari antara range Rp 58 juta-Rp 64 juta. Bahkan beberapa hari pernah menyentuh angka di atas Rp 92 juta. Artinya masyarakat semakin banyak menggunakan BRT," ujarnya.
Ke depan, pengelola akan menambah alat ticketing sebanyak 72 unit pada APBD perubahan 2017.
"Penggunaan elektronik tiket sangat efektif untuk meningkatkan pendapatan. Karena mau tidak mau akhirnya pola manusia yang ingin berbuat curang akhirnya bersih sendiri atau istilahnya Clean By Machine," ujarnya.
Sejumlah netizen menanggapi keluhan kondisi BRT Trans Semarang ketika Tribun Jateng mengunggah foto sebuah armada BRT di akun instagram @Tribunjateng.
Pemilik akun instagram @hakimso7 menuliskan, "Asliii. BRT jur Ungaran banyak yg erorr, asap knalpot hitam lah, pernah yang saya naikin malah mogok," tulisnya.
Sementara itu, pemilik akun instagram@satriyo_astria238_scs009 berkomentar, "Rata2 koridor II dan penumpang semrawut jg koridor II...Kondektur Ra teges," tulisnya.
Sedangkan pemilik akun @sewamobil_djavarent berkomentar, "Boro2 body luarnya...dalemnya aja kotor,gak ada perhatian...kelihatanya asal2an moda transpotasi brt kota smg," tulisnya.
@impas_guntoro_pes berkomentar,"Asal pakai tidak dirawat, hal itu akan sama terjadi pada bus terbaru sekarang ,Legacy, ,sayang sekali jika bisa merawatnya dengan baik bisa irit tidak belanja bus baru," tulisnya. (*)