Kekerasan Terhadap Wartawan
Anjar: Saya Dengar Teriakan 'Kasih Jatah Dulu' Lalu Saya Dipukul dan Ditendang Oknum Aparat
"Mohon maaf bapak aparat kalau bicara yang sopan terhadap masyarakat, saya jawab gitu, namun dia gak terima," katanya.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: iswidodo
Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki
TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Anjar Setiarma (20), mahasiswa IAIN Purwokerto masih tergolek lemas di RSUD Margono Soekarjo. Luka memar di beberapa bagian tubuhnya masih membekas. Perutnya juga masih sakit meski sudah membaik.
Anjar adalah satu di antara 23 orang yang ditangkap dan dibawa ke Mapolres saat pembubaran massa aksi penolakan PLTP di Banyumas, Senin malam (9/10).
">VIDEO RICUH SAAT PEMBUBARAN DEMO DI BANYUMAS
Malam itu dia tak menyangka akan terjadi sesuatu. Sebelum terjadi keributan di alun-alun Banyumas, Anjar bersama seorang temannya sempat berkunjung ke Gramedia di Rita Supermall, seberang alun-alun.
Anjar masih bertahan di toko buku itu hingga tutup pada 21.00 Wib.
Di lantai 1, berlangsung acara pemilihan Kakang Mbekayu Banyumas baru saja selesai.
Ia pun meyempatkan diri melihat penampilan menawan para finalis audisi tersebut.
Anjar bersama temannya keluar dari Rita Supermall, namun tak langsung pulang ke kos.
Mereka mampir sejenak ke sebuah warung tenda di sudut Alun-alun.
Wedang ronde jadi penghangat keduanya mengobrol.
Ia tak mengetahui, tak jauh dari tempatnya nongkrong, ada aksi demo para mahasiswa di depan komplek pendopo.
"Setahu saya demonya sore sudah bubar. Saya gak tahu kalau aksinya sampai malam," katanya, Kamis (12/10)
Suasana di Alun-alun kemudian ramai malam itu. Tampak ada kericuhan. Puluhan aparat keamanan dan sekelompok pendemo berkejaran.
Anjar ingin tahu apa yang terjadi. Ia mencoba mendekat, namun tetap menjaga jarak. Ia belum bisa memastikan, peristiwa apa yang tedengar ramai dari kejauhan itu.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/suasana-ricuh-pembubaran-unjukrasa-di-banyumas_20171012_135433.jpg)