Pemprov Jateng Bakal Cadangkan 330 Ton Gabah Kering Tahun 2018
Jika tahun 2017 ini dialokasikan 320 ton, maka di tahun 2018 mendatang telah direncanakan naik menjadi 333 ton
Penulis: m nur huda | Editor: bakti buwono budiasto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan menaikan persediaan gabah kering siap giling untuk cadangan pangan di tahun 2018.
Jika tahun 2017 ini dialokasikan 320 ton, maka di tahun 2018 mendatang telah direncanakan naik menjadi 333 ton.
"Kami tiap tahun trennya selalu naik," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng, Suryo Banendro, Senin (30/10/2017).
Suryo menjelaskan, bantuan yang diserahkan ke penerima adalah berupa beras.
Baca: Kebakaran Kapal Dharma Kencana II Diduga Karena Puntung Rokok
Tiap keluarga minimal 5 kilogram, sementara jika kondisinya darurat maka bisa sampai 10 kilogram.
Ketentuan pengelolaan cadangan pangan itu telah diatur dalam Pergub No 60 Tahun 2015.
Syarat penerima, yaitu masyarakat yang mengalami kerawanan pangan transien dan/atau kronis akibat bencana alam, gagal panen, bencana sosial, kemiskinan serta keadaan darurat tertentu yang ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.
"Nelayan tak bisa melaut karena cuaca buruk juga bisa mendapatkan bantuan ini," katanya.
Untuk kemiskinan, daerah tersebut harus masuk ke dalam daerah prioritas yakni 15 kabupaten yang masuk zona merah.
Baca: Wow, 500 Ribu Pria di Jawa Tengah Jalani Vasektomi
Penerima, juga harus sudah masuk dalam Basis Data Terpadu (BDT) dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) yang terdapat by name by addres.
"Ini untuk mengatasi kerawanan pangan yang sifatnya sementara. Melalui proses usulan dari kabupaten, maupun dari pemprov ketika mendapat laporan dari masyarakat, media massa, dapat ditindaklanjuti," katanya.
Namun demikian, lanjutnya, usulan yang disampaikan ke pihaknya, akan terlebih dahulu diverifikasi oleh tim Balai Cadangan Pangan (BCP) yang ada di daerah.