Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UNIK! Pengharum Ruangan Ini Berasal dari Kopi yang Terinspirasi dari Terapis di Rumah Sakit

"Awalnya, saya melihat rumah sakit menggunakan kopi sebagai aroma terapi," tuturnya.

Penulis: Dwi Laylatur Rosyidah | Editor: suharno
TRIBUN JATENG/DWI LAYLA
Penyegar ruangan fresh coffee 

Laporan wartawan Tribun Jateng, Dwi Layla

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - 'Menyajikan kopi dengan cara yang berbeda' menjadi tagline yang dipilih oleh gerai Kopi Jowo untuk identitas dirinya.

Hal tersebut juga menjadi dasar pula bagi anggota Kelompok Tani Mulya Mandiri, supplier kopi untuk Kopi Jowo, yang berasal dari Gunung Wungkal, Kabupaten Pati, Jawa Tengah dalam melakukan inovasi.

Muttaqin (35), founder dari Kopi Jowo menuturkan bahwa dirinya memilih mengolah kopi menjadi pengharum ruangan dan aksesoris.

"Awalnya, saya melihat rumah sakit  menggunakan kopi sebagai aroma terapi," tuturnya kepada Tribunjateng.com, Minggu (12/11/2017).

"Akhirnya saya terpikir hal yang sama yakni menjadi kopi sebagai pengharum ruangan dan aksesoris," sambungnya.

Baca: Breaking News! Tanah Longsor Hancurkan Asrama di Salatiga, Satu Mahasiswi Tewas, Dua Luka Berat

Penyegar ruangan fresh coffee
Penyegar ruangan fresh coffee (TRIBUN JATENG/DWI LAYLA)

Hal tersebut tentunya berbeda dengan cara menikmati kopi yang umumnya untuk diminum.

Kopi yang digunakannya untuk membuat pengharum ruangan merupakan kopi organik kualitas terbaik.

Hal tersebut dilakukannya mengingat khasiatnya akan lebih manjur.

"Selain sebagai penghilang aroma tak sedap, kopi ini akan memberikan relaksasi," ujarnya.

Baca: Tiba di Bandung, PSIS Semarang Langsung Gelar Latihan untuk Hadapi Persebaya Surabaya

Kopi sebagai pengharum ruangan, kemasannya cukup sederhana.

Ratusan biji kopi utuh kualitas terbaik diolah, lantas dimasukkan ke dalam kain yang berongga.

Kemasannya semakin manis karena warna-warni yang cantik dan menggunakan pita.

Pengharum ruangan 'Fresh Kopi' ini mampu bertahan hingga empat bulan lamanya.

Meski baru launching sekitar dua bulan lalu, namun menurit Muttaqin penjualannya mengalahkan olahan kopi lainnya.

Cukup merogoh kocek Rp 15.000 ribu per kantongnya.(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved