Tahun Baru
Warga Solo Dilarang Pesta Kembang Api Saat CFN, Sebagai Gantinya Menabuh Gong
Solo Car Free Night Malam Tahun Baru, Warga Solo Dilarang Pesta Kembang Api, sebagai Gantinya Tabuh Gong
Penulis: akbar hari mukti | Editor: iswidodo
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akbar Hari Mukti
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Warga Kota Solo dilarang menyalakan petasan dan pesta kembang api pada gelaran Solo Car Free Night (CFN) di Jalan Slamet Riyadi Solo saat malam tahun baru.
Adapun sebagai gantinya, puluhan gong akan ditabuh secara serentak tepat pada malam pergantian tahun.
Bahkan larangan itu diterbitkan Pemkot Solo melalui surat edaran (SE) yang ditujukan kepada seluruh kelurahan di Kota Solo.
"Kami minta malam pergantian tahun baru tidak ada pesta kembang api atau petasan. SE itu sudah dibuat ke kelurahan," kata Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, Rabu (20/12/2017)..
Wali Kota Rudy pun meminta setiap kelurahan di Solo meneruskan surat edaran tersebut kepada RT/RW di lingkungannya masing-masing.
Ia berharap setelah terbit SE itu warga tidak menyalakan petasan atau menggelar pesta kembang api saat malam pergantian tahun baru di CFN.
Terkait pengawasan, Wali Kota Rudy mengatakan akan mengerahkan petugas perlindungan masyarakat (linmas) setempat yang mengawasi pelaksanaan CFN.
Nantinya ia menjelaskan Pemkot Solo bersama jajaran Muspida serta tokoh masyarakat setempat akan menabuh puluhan gong dari Purwosari sampai Gladak yang menandai malam pergantian tahun baru.
"Gong ini sekaligus untuk melestarikan benda dengan nilai sejarah tinggi," urai dia.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Solo Basuki Anggoro Hexa menambahkan, total 75 gong bakal disusun berjejer di sepanjang Jalan Slamet Riyadi pada saat CFN, Minggu (31/12/2017) malam.
Gong tersebut menurutnya digunakan sebagai pengganti petasan dan kembang api yang biasa melekat pada pesta perayaan malam pergantian tahun baru.
Hexa menilai penggunaan gong sejalan dengan karakter Kota Solo yang kental nuansa budaya.
Pemukul gong adalah tokoh masyarakat, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta unsur Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Solo.
Ia menjelaskan para pemukul gong akan menggunakan busana Jawa.
Adapun sebelum gong dipukul, doa bersama seluruh pemuka agama akan terlebih dahulu digelar di panggung utama di kawasan Ngarsopuro, Solo.
"Ada lima panggung hiburan disiapkan selama gelaran CFN, yakni di depan Diamond, Solo Grand Mall (SGM), Plaza Sriwedari, persimpangan Ngarsopuro, serta Gladak," paparnya. (*)