Natal 2017
Kapolri Sebut telah Tangkap 20 Orang Berpotensi Sebar Teror saat Natal dan Tahun Baru
Kapolri Jenderal Tito Karmavian menuturkan polisi melakukan berbagai langkah preventif untuk menangkal ancamam teror.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: iswidodo
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNJATENG.COM, BREBES - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2018, Polri telah melakukan peningkatan pengamanan.
Pada Operasi Lilin yang akan dilakukan mulai 22 Desember hingga 2 Januari 2018 itu, di antaranya fokus pada ancaman terorisme.
Kapolri Jenderal Tito Karmavian menuturkan pihak kepolisian melakukan berbagai langkah preventif untuk menangkal ancamam teror.
"Serangan terorisme saat perayaan Natal dan Tahun Baru pernah terjadi di Indonesia," kata Tito saat melakukan kunjungan kerja untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru di Brexit, Kamis (21/12/2017).
Ia memberikan contoh saat bom meledak di gereja di Kepunton Solo. Kala itu, sejumlah orang sedang melakukan ibadah Misa.
Selain itu, kasus lain, sejumlah polisi ditembak saat mengamankan Natal dan Tahun Baru beberapa waktu lalu.
Namun, saat ini, kata dia, informasi adanya ancaman teror saat Natal dan Tahun Baru belum ada.
Langkah preventif yang dilakukan yakni melakukan penangkapan-penangkapan di berbagai daerah kepada orang- orang yang dianggap berpotensi menebar teror.
Mereka yakni orang yang terkait dengan kasus kepemilikan senjata dan yang terlibat kasus teror yang pernah terjadi.
"Sudah ada 20 orang yang ditangkap. Lima orang di antaranya ditangkap di luar negeri, yakni Malaysia," tegasnya.
Menurutnya, penangkapan itu lantaran terlibat teror bom panci di Bandung dan terkait dengan rencana berangkat ke Filipina.
Selain cara preventif, polisi juga melakukan tindakan terbuka untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru.
Tindakan tersebut yakni pengamanan langsung di gereja-gereja.
"Kepada kapolda dan kapolres di seluruh daerah untuk mengambil langkah pengamanan gereja. Pengamanan itu juga melibatkan TNI dan Ormas Islam," imbuhnya. (*)