Liputan Khusus
Mengintip Kehidupan Ayam Kampus Kota Lunpia, Tawarkan Jasa Lewat Grup FB dan Komunitas
Siapa nyana, mahasiswa semester empat sebuah kampus swasta di Semarang itu bisa menjadi patner merengguk birahi.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sebut saja namanya Kenanga. Tinggi badannya memang tak menjulang, tapi perawakannya sintal padat berisi.
Wajahnya teduh, tak menyiratkan aura kebinalan. Berpakaian rapi, bersepatu, seperti layaknya pekerja kantoran.
Siapa nyana, mahasiswa semester empat sebuah kampus swasta di Semarang itu bisa menjadi patner merengguk birahi.
Selain menimba ilmu, ia juga melayani jasa melepas syahwat para pria kesepian. Tentu dengan imbalan sejumlah rupiah yang nominalnya telah disepakati.
Baca: DUH! Seusai Kasus Guru Tewas Dihajar Murid, Kini Beredar Video Siswa Tantang Kepsek Sampai Buka Baju
Sudah lebih dari setahun Kenanga menjalani profesi ganda: mahasiswi sekaligus praktik plus-plus berbayar.
Mulanya, ia hanya 'nyambi' menjadi pemandu lagu freelance. Seiring dengan berjalannya waktu, ia pun mengambil peran lebih dalam.
Gadis asal eks Karisidenan Banyumas itu berbagi cerita kepada Tribun Jateng. Sembari menyeruput jus buah, ia mengaku semua itu rela dia lakukan untuk menopang biaya kehidupan sehari-hari, dan biaya kuliah selama ini.
"Saya kuliah biaya sendiri, dapat duit dari orangtua saat pertama saja, untuk daftar dan biaya hidup awal-awal di Semarang. Setelah itu, saya ingin sepenuhnya mandiri, tak mau membebani orangtua," katanya, baru-baru ini.
Kenanga menuturkan, setelah uang pemberian orangtua, sisa pendaftaran kuliah itu ludes, ia pun mencoba peruntungan dengan menjadi pemandu lagu freelance, dengan tarif Rp 100 ribu/jam.
Baca: WARGANET GERAM, Lihat Kelakuan Pria Yang Begituan dengan Anjing di Malaysia
Pilihan itu bukan tanpa alasan, sedari duduk di bangku SMP, ia memang hobi nyanyi. "Karena saya hobi nyanyi, pilihan menjadi pemandu lagu menjadi logis," ujarnya.
Kala itu, mami, sebutan koordinator pemandu lagu di tempat karaoke di mana ia sering menemani tamu, menawarkan kepadanya agar sekalian bisa menemani tamu di kamar hotel.
"Mami bilang, kalau kerja sekalian totalitas. Tapi saat itu saya tolak mentah-mentah. Semula memang sama sekali tak ada keinginan terjun ke dunia seperti ini," ucap gadis berambut lurus itu.
Selain penawaran dari mami, Kenanga pun sering menerima ajakan 'ngamar' dari tamu karaoke yang tergiur kemolekan tubuhnya. "Sampai hampir setahun, saya kekeh menolak tawaran itu," ucapnya.