Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Liputan Khusus

Mengintip Kehidupan Ayam Kampus Kota Lunpia, Tawarkan Jasa Lewat Grup FB dan Komunitas

Siapa nyana, mahasiswa semester empat sebuah kampus swasta di Semarang itu bisa menjadi patner ‎merengguk birahi.

net
ilustrasi 

“Kalau saya tidak pernah menerima BO, dan memang nggak mau, karena takut sakit (tertular penyakit kelamin-Red), dan khawatir kalau BO nanti banyak orang yang kenal dan mereka memandang saya rendah,” imbuhnya.

Pelanggan tetap

Selain itu, Cinta menuturkan, sebisa mungkin perkenalan pertama itu berlanjut menjadi pelanggan tetap. Lebih tepatnya, ia lebih nyaman menjadi pacar simpanan dibandingkan dengan ayam kampus yang terang-terangan open BO.

Alasannya, karena tak perlu ganti-ganti pasangan yang dikhawatirkan membuat identitasnya cepat terbongkar. Pertimbangan lain, ia merasa pundi-pundi uang yang didapat jauh lebih besar.

Baca: Pembangunan Ruas Tol Brebes-Pemalang Masuki Tahap Akhir

"Jadi kalau butuh uang tinggal minta, nggak perlu berhubungan seksual dengan beberapa pria (untuk menndapatkan jumlah tertentu-Red)," tandasnya.

Tak hanya satu orang, Cinta mengungkapkan, kini ada dua pria beristri yang menjadi pelanggan tetapnya. Mereka berprofesi sebagai pengusaha yang tinggal di Surabaya dan Semarang. Keduanya pun tidak saling mengenal satu sama lain, dan ia menjaga kerahasiaan itu.

Dengan menjadi simpanan, Cinta merasa 'diopeni' dan serba kecukupan, khususnya dari segi financial. Setiap kali bertemu, ia diberi uang minimal Rp 1 juta dan paling banyak Rp 6 juta sekali kencan.

“Model transaksi, kalau ketemu pasti kasih, minimal Rp 1 juta-Rp 2 juta. Kadang tidak ketemu pun tiba-tiba ditransfer uang tanpa saya minta,” imbuhnya.

Baca: Kalender Keberuntungan Harian Tahun Anjing Tanah: 5 Februari

Cinta tidak memungkiri alasan dirinya mau menjadi wanita simpanan untuk membeli sejumlah barang, atau dengan kata lain agar bisa mempunyai segala benda branded dan up to date.

“Kalau yang di Surabaya ditawari pengen belanja apa, paling biasanya baju, kalau handphone belum. Pelan-pelan saja, biar tidak terlalu kelihatan moroti, pura-pura sayang,” ucapnya seraya tertawa.

Uang yang diperolehnya sebagai ayam kampus simpanan itu tidak dipakai untuk biaya kuliah, karena ia masih mendapatkannya dari orangtua.

Selain itu, Cinta juga takut orangtuanya curiga jika tidak lagi meminta uang saku untuk kebutuhan pendidikan dan hidupnya di Semarang. (tim)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved