Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Operasi Tangkap Tangan

HEBOH, KPK Tetapkan 19 Tersangka, Timses Tetap Dukung Paslon Terjerat Hukum

Pengumuman tersangka ini dilakukan oleh Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan di Jakarta, Rabu (21/3).

Editor: iswidodo
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan 

Menurut Arif, masyarakat harus memahami bahwa Anton tidak menerima sepeserpun uang haram itu.

"Masyarakat juga harus memahami dari Konpers (konferensi pers) KPK tadi (kemarin), Abah Anton tidak menerima sepeserpun uang haram," tegasnya.

Oleh karena itu, pihaknya tetap akan berkampanye dan berjuang memenangkan Anton di Pilkada Kota Malang 2018. Pilkada Kota Malang diikuti oleh tiga Paslon yakni Yaqud Ananda Gudban - Ahmad Wanedi, M Anton - Syamsul Mahmud, dan Sutiaji - Sofyan Edi Jarwoko.

Memberi suap

Berdasarkan hasil penyidikan, diduga Anton memberi suap kepada Ketua DPRD dan anggota DPRD Malang periode 2014-2019 terkait pembahasan APBD P Pemerintah Kota Malang Tahun Anggaran 2015. Sebanyak 18 anggota DPRD Malang diduga sebagai penerima.

Kasus ini merupakan pengembangan dari penyidikan KPK sebelumnya. Dalam perkara sebelumnya, KPK telah menjerat mantan Ketua DPRD Kota Malang, Moch Arief Wicaksono. Tersangka Arief disangkakan menerima Rp 700 juta dari Jarot Edy Sulistiyono, Kadis Pekerjaan Umum Perumahan dan Pengawasan Bangunan (PUPPB) Pemerintah Kota Malang.

Di antara 18 anggota DPRD Kota Malang itu ada nama Ya'qud Ananda Gudban. Anggota DPRD dari Partai Hanura tersebut ikut dalam kontestasi Pilkada Serentak 2018.

Selain Ananda, 17 anggota DPRD Kota Malang lainnya yang ditetapkan sebagai tersangka yaitu Wiwik Hendri Astuti, Suprapto, HM Zainuddin, Sahraei, Salamet, Mohan Katelu, Sulik Lestyawati, Abdul Hakim, Bambang Sumarto, Imam Fauzi, Syaiful Rusdi, Tri Yudiani, Heru Pudji Utami, Hery Subianto, Rahayu Sugiarti, Sukarno, dan Abdul Rachman.

Penggeledahan

Pascaditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, rumah Wali Kota Malang nonaktif, HM Anton di Jalan Tlogo Indah, Kota Malang dijaga oleh sejumlah orang simpatisannya. Pagar rumah tertutup.

Rumah Abah Anton tampak sepi. Pantauan di lokasi, sekira pukul 18.00, sejumlah orang memasuki rumah Anton. Warga memang sering keluar masuk rumah Anton karena ada musala di dalam rumah. "Biasanya shalat di sini, karena Abah Anton selalu welcome dengan tetangganya," ujar seorang pria. Hingga pukul 19.00 kediaman Anton masih tertutup.

Sedangkan tim penyidik KPK terus melakukan penggeledahan di Kota Malang. Kali ini selama sekira satu jam penyidik menggeledah rumah Wakil Ketua DPRD Kota Malang HM Zainuddin, di Jl M Yamin Gang IV.

Usai didatangi penyidik, Zainuddin menemui wartawan. "Ya, ini tadi KPK silaturahmi. Tidak ada apapun yang dibawa," ujar Zainuddin. Ia menceritakan tiga ruangan di rumahnya diperiksa penyidik.

Laptop sang anak, dan ponsel miliknya juga diperiksa. "Laptop itu milik anak saya, buat kuliah. Ponsel milik saya. Tidak ada data yang disalin juga," tambahnya. (tribunjateng/cetak/Surya/uni/bni/tribunnews)

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved