Dokter Jiemy Ardian Ceritakan Kisah Sedih Pasiennya yang Pernah Diperkosa Bergilir
Seorang anak perempuan diperkosa bergilir, saat berteriak minta tolong, seseornag yang mendengarnya malah ikut memperkosa.
Penulis: Puspita Dewi | Editor: abduh imanulhaq
Dan tau apa respon keluarga?
Dia diusir karena dianggap mempermalukan keluarga. Disini aku ingin misuh misuh," kesal nya.
Setelah diusir, anak tersebut ditampung di rumah petinggi desa.
Disana lagi lagi dia diperkosa oleh seorang kakek-kakek.
Baca: Oknum Polisi Merampok Bersama Dua Teman, Uang Buat Foya-foya di Hiburan Malam
"Tau apa yang dilakukan warga mengetahui anak ini diperkosa aki aki bau tanah? Dia dinikahkan dengan pemerkosanya. Saya ga paham apa yang lebih salah daripada ini,"
Di mata Dokter Jiemy, korban pemerkosaan dinikahkan dengan pemerkosanya
sama aja membiarkan anak ini diperkosa sepanjang hidupnya.
"Pemerkosaan itu bukan tentang sex diluar nikah, lalu habis dinikahkan terus masalah selesai. Nggak gitu mikirnya!"
Baginya, pemerkosaan itu lebih dari sekedar trauma seksual. Rasa sakit akibat pemerkosaan hampir selalu bertahan seumur hidup.
Seorang wanita yang pernah mengalami pemerkosaan akan dibayang-bayangi trauma ini seumur hidup
Menikahkan korban pemerkosaan dengan pemerkosa adalah hal yang gila bagi Dokter Jiemy.
Baca: Roy Kiyoshi Sebut Film Nagita Slavina Tak Layak Tonton, Tanggapan Raffi Ahmad: Terima Kasih Banyak.
"Liat tu akibat nikahin anak itu ke pemerkosanya? Keadaannya membaik? Nggak, tambah parah
Traumanya sembuh? Nggak juga! Disini saya dan rekan sejawat psikiatri harus bekerja keras memulihkan anak ini. Hidupnya masih panjang, dia harus mendapatkan harapan. Itu yang kami harapkan"
Dokter Jiemy meminta, kepada masyarakat Indonesia pada khusunya untukk lebih menghargai korban pemerkosaan.