Mantan Wakapolda Jateng dan Kapolres Kebumen Ini Segera Akan Menjadi Deputi Penindakan KPK
Seleksi calon Deputi Penindakan KPK dilaksanakan setelah pejabat sebelumnya, yakni Komjen Pol Heru Winarko yang kini jadi Kepala BNN
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTYB), Brigjen Pol Drs Firli akan menjabat sebagai Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal itu dipastikan Wakapolri Komjen Syafrudin saat ditemui di kantor Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Kamis (5/4/2018).
"Sudah diputuskan, besok pelantikan," ujar Syafrudin.
Menurut Wakapolri, Brigjen Pol Firli akan dilantik pimpinan KPK Jumat (6/4/2018).
Seleksi calon Deputi Penindakan KPK dilaksanakan setelah pejabat sebelumnya, yakni Komjen Pol Heru Winarko ditugaskan untuk menduduki kursi jabatan Kepala BNN, menggantikan Komjen Pol Budi Waseso yang pensiun.
Dalam proses pergantian tersebut, kursi jabatan Deputi Penindakan KPK dilelang kepada aparat penegak hukum, baik di lingkup kepolisian, kejaksaan, maupun pegawai internal KPK.
Dalam progses seleksi yang berlangsung pada Maret 2018, tercatat ada 13 calon Deputi Penindakan KPK.
Hingga akhir Maret 2018, dikabarkan muncul tiga kandidat yang lolos ke tahap wawancara, di antaranya Kapolda NTB Brigjen Firli, Direktur Eksekusi dan Eksaminasi Pidana Khusus Kejaksaan Agung Wisnu Baroto, dan Jaksa Witono. Namun pada akhirnya Firli yang dipilih oleh KPK.
Ada pepatah kuno berbunyi, 'tak kenal, maka tak sayang.' Untuk itu Tribunnews.com akan memperkenalkan sosok baru Deputi Penindakan untuk mengisi jabatan yang kosong semenjak ditinggalkan Heru Winarko karena terpilih menjadi Kepala BNN.
Dialah Brigadir Jendral Drs Firli, SH, MSi . Jenderal Bintang Satu Polri yang lahir 7 November 1963 di Prabumulih, Sumatera Selatan.
Jabatan sebelumnya, menjadi Kapolda NTB.
Firli menggantikan pejabat sebelumnya Brigjen Pol Umar Septono.
Pelantikan ini dilaksanakan di Mabes Polri Selasa lalu (14/2/2017) lalu dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.
Penunjukan Brigjen Pol Firli sebagai Kapolda NTB berdasarkan Surat Telegram : ST/261/II/2014 tertanggal 3 Februari 2017.
Brigjen Pol Firli sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kapolda Jawa Tengah.
Saat pangkatnya masih AKBP, Firli pernah menjabat sebagai Kapolres Kebumen dan Kapolres Brebes pada 2008.
Selanjutnya, Firli dipercaya menduduki jabatan Wakapolres Metro Jakarta Pusat dan Asisten Sespri Presiden.

Pada masa 2011-2012, Firli sempat menjabat Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah sebelum ditunjuk menjadi ajudan Wakil Presiden RI Boediono.
Firli kemudian menjadi Wakapolda Banten hingga mendapat promosi Brigjen Pol saat dimutasi jadi Karo Dalops Sops Polri.
Riwayat Pendidikan:
Pertama kali menjadi anggota Polri sebagai lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990.
Firli kemudian masuk di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tahun 1997.
Pada tahun 2004 dia kemudian menempuh Sekolah Pimpinan Menengah (Sespimen).
Riwayat Jabatan:
Pada tahun 2001, Firli menjabat Kapolres Persiapan Lampung Timur.
Karirnya berlanjut dengan ditarik ke Polda Metro Jaya menjadi Kasat III Ditreskrimum pada 2005-2006.
Selanjutnya dua kali berturut turut menjadi Kapolres, yakni Kapolres Kebumen dan Kapolres Brebes.
Karirnya semakin moncer ketika ditarik ke ibukota menjadi Wakapolres Metro Jakarta Pusat tahun 2009 lalu.
Kepercayaan terus mengalir padanya ketika didapuk menjadi Asisten Sespri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tahun 2010.
Keluar dari istana, lantas memegang jabatan Direskrimsus Polda Jateng tahun 2011.
Firli kembali ke istana dan kali ini menjadi ajudan Wapres RI tahun 2012, saat itu Boediono.
Dengan pangkat komisaris besar, membawanya menjabat Wakapolda Banten tahun 2014.
Setelah itu bintang satu berada di pundaknya kala menjabat Wakapolda Jawa Tengah.

Rekam Jejak Pemberantasan Korupsi:
Penyidik terbaik Polri ini pernah mengungkapkan kasus mafia pajak dengan tersangka Gayus Tambunan.
Ketika itu Firli masih berpangkat AKBP yang merupakan mantan anggota tim independen Polri untuk mengungkap kasus mafia pajak tersebut.
Kala menjadi Kapolda NTB ini pun memimpin Polda NTB sedang menyelesaikan kasus dugaan korupsi perekrutan CPNS K2 Dompu dengan tersangka Bupati Dompu H Bambang Yasin (HBY).
Sepanjang jenjang karirnya ia telah mengungkap ratusan kasus korupsi baik kala di Jawa Tengah, Banten dan Jakarta. (*/Dari berbagai sumber)