Ribuan Warga Berburu Telur Mimi di Tukuder Kaliwungu, Ternyata Ini Khasiatnya
Menyambut bulan puasa Ramadhan, ribuan warga Kaliwungu rela berdesak-desakan untuk memeriahkan perayaan tukuder di komplek masjid raya Al Muttaqin
Penulis: Dhian Adi Putranto | Editor: Catur waskito Edy
Laporan wartawan Tribun Jateng Dhian Adi Putranto
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Menyambut bulan puasa Ramadhan, ribuan warga Kaliwungu rela berdesak-desakan untuk memeriahkan perayaan tukuder yang diselenggarakan di komplek masjid raya Al Muttaqin Kaliwungu pada Rabu (16/5) petang.
Perayaan yang didalamnya merupakan festival jajanan dan kuliner khas Kaliwungu itu tak pernah sepi oleh pengunjung. Tak hanya warga lokal saja yang rela berburu kuliner dan jajanan khas Kaliwungu, bahkan darj berbagai kota sekitar kendal pun turut hadir berburu jajanan dan kuliner asli kota santri kabupaten Kendal itu.
Beraneka ragam jajanan dan kuliner khas Kaliwungu yang dijual diperayaan tukuder petang itu. Diantaranya ketupat sumpil dan es kopyor ijo. Namun ada makanan yang paling diburu oleh warga karena hanya ada saat jelang bulan puasa saja. Makanan itu adalah telur mimi.
Telur mimi merupakan makanan yang terbuat telur kepiting belangkas atau orang Jawa lebih mengenal dengan istilah mimi dan mintuno. Telur mimi ini dimasak dengan bumbu rempah rempah yang kemudian ditambah parutan kelapa. Masaknya telur mimi ini beserta dengan badan kepiting belangkas tersebut.
Rasanya yang enak dan harganya terjangkau hal itu menjadikan makanan ini menjadi primadona saat perayaan tukuder di Kaliwungu itu. Hal itu yang membuat Fitri, warga Semarang datang dalam perayaan itu. Fitri yang kala itu datang bersama temannya itu langsung mencari makanan khas Kaliwungu itu ketika tiba di perayaan tukuder itu.
"Ini mau mencoba, penasaran sih sama rasanya. Kebetulan main-main ke Kaliwungu. Sekalian beli saja," ujar Fitri.
Fitri pun memborong empat bungkus makanan yang harganya hanya lima ribu rupiah perbungkus itu.
Sari Meliani, seorang pedagang telur mimi mengatakan kepiting belangkas atau mimi dan mintuno melambangkan kerukunan dan keharmonisan keluarga. pasalnya kepiting ini dijual secara berpasangan antara pejantan dan betina.
"Jadi kalau makan telur mimi bisa membuat rukun dan harmonis di keluarga, bisa menambah stamina. Dan mitos lainnya bisa menambah momongan," jelas Meli.
Tak hanya sampai disitu saja, Meli mengatakan bahwa cangkang kepiting belangkas ini juga bisa dipakai menjadi tempat makan ternak ayam. Jika digunakan untuk tempat makan ayam dipercaya ternak menjadi berisi dan sehat.
"Makanan ini selalu dicari saat tukuder, maka dari itu saya bertahan berjualan telur mimi ini selama lima tahun, " ujarnya.
Bahkan camat Kaliwungu, Dwi Cahyo tak ketinggalan membeli makanan tersebut. Ia pun rela berdesak-desakan bersama warga lainnya demi membeli dua bungkus ukuran besar telur mimi.
Ia menambahkan jika suami-istri makan telur mimi ini niscaya hubungan mereka tak akan terpisah kan, semakin rukun dan bahagia
"Makanan ini sangat langka, adanya jelang bulan puasa saja. Selain itu hewan Mimi (kepiting belangkas) melambangkan kerukunan dan kekompakan, selain itu makanan ini kaya akan protein yang baik untuk tumbuh kembang anak," paparnya
Dhian Adi Putranto
Selain berburu telur Mimi, para warga pun dapat menikmati arak-arakan drumblek yang tiada henti menabuh drum dan tong yang melantunkan nada-nada Harmonis shalawat Nabi. (*)