Lebaran 2018

Sumadi Tetap Pilih Jalur Laut Meski Butuh Waktu 29 Jam Sampai di Kalimantan

Ribuan calon penumpang kapal memadati pintu masuk keberangkatan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Senin (25/6/2018)

Penulis: m zaenal arifin | Editor: iswidodo
tribunjateng/m zainal arifin
Ribuan calon penumpang kapal memadati pintu masuk keberangkatan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Senin (25/6/2018) 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Zainal Arifin

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ribuan calon penumpang kapal memadati pintu masuk keberangkatan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Senin (25/6/2018). Mereka berdesakan mengantre untuk bisa naik kapal menuju daerah tujuan untuk kembali bekerja setelah menghabiskan waktu Lebaran bersama keluarga.

Satu di antaranya Sumadi, warga Pedurungan, Kota Semarang. Ia memilih jalur laut dengan menggunakan kapal untuk kembali bekerja di perkebunan di Sampit, Kalimantan Tengah. Menurutnya, perjalanan menggunakan kapal lebih murah dibanding jalur lainnya.

"Untuk tiket kapal hanya sekitar Rp 200 ribu saja, tidak sampai Rp 250 ribu. Kalau lewat jalur darat atau udara pasti bisa berapa kali lipat. Jadi saya bisa lebih berhemat," katanya.

Untuk sampai ke Sampit, Sumadi akan menempuh waktu perjalanan sampai 29 jam. Baginya, waktu tempuh tersebut tidak menjadi masalah karena dirinya masih izin libur kerja sampai 27 Juni besok. Meski demikian, ia berangkat lebih awal agar bisa beristirahat setelah sampai daerah tujuan.

"Kalau berangkat mepet hari masuk kerja, nanti takutnya tidak bisa istirahat. Soalnya naik kapal pasti lelah di perjalanan apalagi lebih dari sehari di atas kapal," ujarnya.

Selain Sumadi, ribuan warga lainnya juga memanfaatkan jalur laut untuk kembali menuju Sampit, Kalimantan Tengah.

Kepala Cabang Pelni Semarang, Lamson Ompusunggu mengatakan, ada dua kapal yang yang diberangkatkan mengangkut penumpang pada arus balik pada Senin (25/6/2018) ini.

Keduanya yaitu KM Leuser dengan kapasitas penumpang lebih dari 1.612 orang dan KM Egon dengan kapasitas 900 penumpang. Lamson menuturkan, jumlah penumpang pada H+9 Lebaran ini relatif menurun dibanding beberapa hari setelah Lebaran.

"Untuk arus balik lewat jalur laut, itu sudah dimulai H+1. Namun kondisi ini akan terus terjadi biasanya sampai H+30," kata Lamson.

Hampir setiap harinya, kapal PT Pelni memberangkatkan penumpang pada arus balik yang dilakukan dengan biaya mandiri dan mudik gratis dari berbagai instansi. Menurutnya, kondisi arus balik saat ini relatif kondusif. Bahkan dengan adanya mudik gratis yang dilakukan oleh BUMN, hal itu membuat para penumpang dimudahkan dalam berbagai hal.

"Mereka bisa dikolektifkan mulai dari pembelian tiket hingga keberangkatan. Sehingga ini meminimalisir kesalahan tiket," ucapnya.

Sementara itu, General Manager Pelindo III Cabang Tanjung Emas Semarang, Ardhy Wahyu Basuki mengungkapkan, hingga H+9 Lebaran, telah ada 59.500 penumpang mulai arus mudik dan arus balik. Jumlah tersebut hampir sama dengan tahun lalu yang jumlahnya mencapai 60.000 orang.

Selain itu, dari datanya, pada tahun lalu terdapat pemudik dengan motor sebanyak 4.500 unit pada arus mudiknya dan 3.300 unit motor pada arus balik. Kemudian, jumlah penumpang pada arus mudik sekitar 42.000 orang dan penumpang pada arus balik sekitar 17.000 orang.

"Arus balik itu kalau jalur laut sampai H+30. Sampai saat ini saja sudah 59.500 penumpang dan sudah menyamai tahun lalu. Jadi kemungkinan ada peningkatan jumlah pemudik sampai arus balik tahun ini," ucapnya.

Ia memaparkan, puncak arus balik lewat jalut laut melalui Tanjung Emas Semarang sudah terjadi pada Rabu (20/6/2018) pekan lalu yang jumlahnya mencapai 4.000 penumpang dengan jumlah penyeberangan sebanyak 16 kapal.

"Kalau hari-hari normal seperti ini, tetap ada penumpang arus balik sampai H+30 itu. Meski jumlahnya tidak sebanyak saat puncak arus balik kemarin," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved