Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilgub Jateng

Menang versi Hitung Cepat, Ganjar Siap Jalankan Program Sudirman

Hampir semua lembaga yang menyelenggarakan hitung cepat memenangkan Ganjar dengan selisih angka di atas 10 persen dari Sudirman Said.

Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG/DANIEL ARI PURNOMO
DIELU-ELUKAN - Ganjar Pranowo dan Gus Yasin dielu-elukan, bahkan digendong para relawan begitu datang di kantor DPD PDIP Jateng di Jalan Brigjen Katamso, Kota Semarang, Rabu (27/6/2018). 

Ganjar Pranowo mencoblos di tempat pemungutan suara (TPS) 2 Jalan Slamet 1, Kelurahan Gajahmungkur, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Rabu (27/6/2018), sekitar pukul 08.00 WIB.

Dia datang bersama istri, Siti Atikoh. Mereka kompak berbusana atasan putih. Puluhan warga menyambut kedatangan Ganjar. Kebanyakan orang mengabadikan momen kedatangan pria berambut putih itu.

Ganjar datang menempati urutan ke-10, sedangkan Atikoh ke-11 dalam TPS itu. Jumlah daftar pemilih tetap tercatat 282 orang. "Ada 20-an orang yang tidak mencoblos karena meninggal dunia, sebagian lagi sudah pindah domisili," kata Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 2, Khakim.

Dia mengimbuhkan, pasangan calon (paslon) 1 menang telak dari sang rival, di TPS itu. Secara rinci, Khakim menyebut paslon Ganjar-Yasin mendapat 135 suara, sedangkan paslon Sudirman-Ida sebanyak 49 suara.

"Suara tidak sah ada 1, yang sah 185 suara,"imbuhnya. Usai mencoblos, Ganjar menyampaikan ucapan terima masih kepada seluruh pendukung, baik Ganjar-Yasin, maupun Sudirman-Ida. Tak lupa, dia pula menghaturkan terima kasih kepada petugas KPPS.

"Saya juga menyampaikan maaf kalau selama kampanye kemarin ada yang terluka, ada yang sakit, ada yang tidak berkenan di hati khususnya untuk Pak Dirman dan Mbak Ida, tetapi kita tetap bersahabat," kata Ganjar.

Ganjar mengutarakan ingin bersilaturahmi dengan pasangan rival Sudirman-Ida, bila memenangi kontestasi pemilihan gubernur. "Waktunya (silaturahmi) masih rahasia ya," kata Ganjar.

"Pengalaman saya di tahun 2013 dulu, orangtua menyarankan, para romo kyai, kasepuhan menyarankan, eh, datengilah. Jadi, kemenangan agar tidak menjadi kesombongan," katanya.(TRIBUNJATENG/CETAK/dna)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved