Hari Anak Nasional
Citra Intan Rizky Az-Zahra Ingin Ingin Lestarikan Budaya Jawa
DI era milenial saat ini, tak banyak anak yang mencintai budaya tradisonal. Kebanyakan mereka sibuk dengan gadget dan budaya k-pop.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM - DI era milenial saat ini, tak banyak anak yang mencintai budaya tradisonal. Kebanyakan mereka sibuk dengan gadget dan budaya k-pop.
Namun, itu tak berlaku bagi Citra Intan Rizky Az-Zahra, siswa kelas 6 SD Negeri Kalibanteng Kidul 01, Semarang Barat, Kota Semarang.
Kecintaannya pada budaya leluhur ia wujudkan dengan menekuni macapat. Keseriusannya dalam mempelajari tembang Jawa tersebut, dengan mengikuti lomba-lomba.
Di antaranya, seperti dilakukannya pada lomba Macapat pada perayaan Hari Anak Nasional 2018, beberapa waktu lalu. Tak main-main, Citra berhasil membawa pulang piala juara 1 lomba macapat, Kamis (26/7) lalu.
Sejak awal mengikuti lomba yang diselenggarakan Rabu (25/7), ia mengaku optimis menang.
"Bangga bisa bawa pulang piala. Ini aku persembahkan untuk sekolahku tercinta dan keluargaku," tutur siswa kelas enam SDN Kalibanteng Kidul 01 tersebut.
Gadis kecil yang bercita-cita menjadi artis ini mengatakan hanya latihan selama lima hari untuk persiapan lomba Macapat tersebut.
Menurutnya, mengikuti lomba Macapat merupakan salah satu upaya melestarikan budaya Jawa. "Saya tidak malu ikut lomba macapat. Justru bangga bisa membuat budaya Jawa tidak hilang," ucapnya
Awal menyukai macapat ketika mempunyai hobi nyanyi kemudian ia diminta ikut seleksi macapat oleh gurunya.
"Aku hobi nyanyi. Karena dinilai suaraku cocok untuk macapat, aku diminta ikut seleksi. Sampai sekarang aku jadi sering ikut lomba macapat," jelasnya
Lomba macapat kali ini bukan lomba pertama kalinya. Citra sudah mengikuti beberapa kompetisi di antaranya lomba Macapat tingkat kecamatan dan lomba Macapat FLS2N (Festival dan Lomba Seni siswa Nasional).
"Aku juara satu lomba Macapat di tingkat kecamatan, juara dua FLS2N Macapat di tingkat kota. Hari ini aku dapat juara satu lagi," tuturnya dengan senyuman.
Kejuaraan-kejuaraan yang ia dapatkan tidak lepas dari dukungan orangtuanya. "Aku juara seperti ini juga berkat mama. Mama yang mencarikan guru les macapat," bebernya.
Ia mengatakan ibundanya rela lakukan apapun demi prestasi anaknya.
"Pokoknya mama selalu berusaha agar aku bisa berprestasi. Mama selalu luangkan waktu untuk mengantar pergi les. Rumahku di Kalibanteng, aku les macapat di Tlogosari. Walau jauh tidak masalah. Tidak hanya mengandalkan dari sekolah," ucap Utami. (*)