Departemen Elektro Undip Gelar Pameran Tugas Akhir Mahasiswa
Pemandangan berbeda terlihat di Departemen Elektro Universitas Dipengoro (Undip)
Penulis: hermawan Endra | Editor: muslimah
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Hermawan Endra
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemandangan berbeda terlihat di Departemen Elektro Universitas Dipengoro (Undip), Selasa (7/8). Sebanyak lima karya tugas akhir mahasiswa dipamerkan kepada khalayak.
Pengunjung yang mayoritas mahasiswa adik tingkat antusias melihat-lihat karya yang dipajang. Mereka juga diperbolehkan bertanya sepuasnya kepada si perancang segala hal berkaitan dengan tugas akhir tersebut.
Ardana, Harun dan Irsyad merupakan tiga dari lima kelompok yang memajang karya tugas akhirnya. Pameran tugas akhir ini berlangsung satu hari sebagai syarat sebelum mereka tampil di sidang tugas akhir.
Ardana membuat smart open parking yang bisa mengetahui kendaraan masuk dan keluar di lingkungan Departemen Elektro Undip. Bahkan bisa diakses melalui aplikasi handphone berbasis android.
Kelompok Harun membuat pembangkit tegangan tinggi penghasil ozon. Tujuannya untuk membunuh bakteri sehingga bisa dipakai mengawetkan makanan.
Tak kalah kerennya lagi adalah karya tugas akhir milik kelompok Irsyad. Mahasiswa asal Semarang itu membuat alat pendeteksi dini bencana longsor.
Alat pendeteksi dini longsor itu dibuat lewat empat pendekatan yaitu curah hujan, kelembapan, kemiringan dan getaran dalam tanah. Nantinya alat tersebut bisa menghasilkan kesimpulan aman, siaga dan bahaya.
Ketua Departemen Teknik Elektro Undip, Wahyudi menjelaskan, pameran tugas akhir mulai diadakan tahun ini merujuk pada kurikulum tahun 2017. Dulu hanya dalam bentuk seminar sekarang diganti menjadi pameran.
Menurutnya, perubahan ini memiliki dampak positif. Skema pameran membuat suasana lebih interaktif, pengunjung leluasa bartanya-tanya kepada pembuat rancangan.
"Berbeda dibanding seminar, mungkin ada rasa malu bertanya secara lebih detail atau merinci," kata Wahyudi.
Perbedaan lainnya adalah, tugas akhir di Departemen Elektro Undip kali ini dibuat tidak lagi perorangan melainkan secara berkelompok. Satu kelompok minimal diisi dua orang dan maksimal lima mahasiswa.
Dengan model kelompok diharapkan tingkat kelulusan menjadi lebih tinggi. Sebab pengalaman sebelumnya, jika dikerjakan perorangan butuh waktu lama, dan tak sedikit mahasiswa yang meninggalkan tugas akhirnya jika mengalami masalah.
Kini dengan sistem berkelompok, tanggung jawab mahasiswa menjadi lebih tinggi. Mereka tidak bisa lagi seenaknya meninggalkan tugas akhir karena nasib kelulusan anggota lain juga bergantung pada dirinya.
"Terlihat juga sekarang pemanfaatan laboratorium Departemen Elektro Undip lebih optimal. Bahkan sampai malam," imbuhnya.
Pada acara pameran tugas akhir ini diikuti oleh lima kelompok atau sebanyak 17 mahasiswa. Keikutsertaannya sebagai syarat sebelum mereka mengikuti sidang skripsi.
